Mohon tunggu...
AisyahAsfi
AisyahAsfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - AisyahasfiAlFitriyah

Aisyahasfialfitriyah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Tokoh Konstruksitivisme dan Kognitivisme

9 Juni 2021   09:40 Diperbarui: 9 Juni 2021   10:23 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang pertama skemata. Skemata ialah manusia yang beradaptasi dengan lingkungan. yang kedua Asimilasi. Asimilasi ialah suatu proses kgnitif yaitu bisa disebut suatu proses pengalaman baru ketika seseorang menggabungkan rangsangan baru kedalam rencana yang telah diinternalisasi oleh otak. yang ketiga ialah Akomodasi. Akomodasi ialah adaptasi yang proses struktur kognitif untuk mengikuti pengalaman baru. Keempat, ialah keseimbangan (balance). 

Dalam proses adaptasi dengan lingkungan, individu berusaha keras untuk memperoleh struktur  atau pola psikologis yang stabil, yang artinya dalam proses adaptasi yang seimbang. Jika hanya ada satu proses asimilasi, dan apa yang terjadi pada orang itu bakal hanya memiliki proses keseluruhan pola yang kecil, dan pada akhirnya tidak akan ada perbedaan yang terlihat. Dengan adanya keseimbangan ini maka adanya interaksi dengan anak yang berkembang dan lingkungan pun yang akan berjalan secara efektif dengan terjamin, namun dengan kata lain akan terjadi faktor internal dan faktoe eksternal.

Vygotsky

Menurut pandanagan vigotsky, teori konstrukvisme merupakan fungsi psikologis yang lebih tinggi yang di transfer antar psikologi melaui interaksi psikologi psikologi yang sosial dan internal. Internalisasi dipandang sebagai pergeseran dari aktivitas eksternal ke aktivitas internal. Sehingga hal 

Vigotsky sangat menekankan dalam pentingnya interaksi sosial untuk pembangunan. Mempelajari seseorang, vigotsky percaya bahwa pembelajaran akan dimulai ketika anak anak berada dalam perkemabangan proksimal, yaitu tingkat yang dicapai anak ketika mereka terlibat dalam prilaku sosial. Sehingga dapat diartikan sebagai anak yang tidak dapat dilakukan sesuatu dengan seniri, akan tetapi masih membutuhkan bantuan dari kelompok atau orang dewasa.

Menurut vigotsky, belajar ialah suatu proses yang menghubungkan dua elemen menjadi satu. Pertama belajar ialah proses biologis sebagai proses dasar nya. Kedua belajar adalah proses psikologis sosial, yaitu proses yang lebih tinggi dan pada hakikatnya akan berkaitan pada lingkungan sosial dan budaya. 

Namun ketika elemen dasar ini berinteraksi langsung dengan lingkungan sosial mereka maka pengetahuan yang mereka masukkan akan lebih berkembang. Sehingga vigotsky menekankan peran interaksi sosial dalam perkembangan pembelajaran nya. Vigotsky percaya bahwa perkembangan pembelaran dimulai ketika anak brada dalam perkembangan proksimal, sehingga merupakan level yang dicapai ketika anak tersebut terlibat dalam suati proses sosial. Namun bisa juga dikatakan bahwa daerah ini anak anak yang tidak dapat melakukan perkerjaan nya dengan sendiri akan tetapi masih membutuhkan perdampingan dari kelompok atau orang yang telah dewasa.

Pengetahuan yang diperkenalkan sebagai hasil proses dasar ini akan dikembangkan lebih lanjut saat mereka berinteraksi dengan lingkungan sosial dan bedaya masing masing. Maka dari itu vogotsky menekankan peran interaksi sosial dalam mengembangkan proses pembelajaran nya sendiri. ia percaya bahwa pembelajaran nya dimulai ketika anak berada pada zona perkembangan proksimal, ialah level yang dicapai oleh anak melalui partisipasi dalam prilaku sosial. 

Bisa juga dikatakan bahwa kawasan ini diperuntuhkan bagi anak anak yang tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan sendiriakan tetapi mereka membutuhkan bantuan dari orang dewasa. Sehingga dalam pembelajaran pada area proksimal sehingga juga dapat dipahami sebagai perbedaan antaranya apa yang dapat dilakukan oleh seseorang dengan timnya atau dengan bantuan orang dewasa. Sehingga perkembangan proksimal ini bergantung pada kekuatan interaksi anatara anatara orang tersebut dan lingkungan nya.

Vigotsky percaya bahwa pentingnya interaksi sosial dalam perkembanga kognitif lebih mengarah pada konsep perkembangan kognitif. Perkembangan kognisi manusia erat kaitannya dengan perkembangan bahasa manusia. Karna dengan bahasa maanusia ialah sebagai kekuatan dan perkembangnya kecerdasan manusia. Vigotsky membagi perkembangan kognitif berdasarkan perkembangan bahasa menjadi empat tahap: ialah ucapan prediktif, psikologi, dan ucapan batin.      

Prengertian Teori kognitif
Istilah “kognisi” berasal dari istilah “kognisi” yang berarti pemahaman. Definisi luas dari kognisi ialah perolehan, pengorganiasian, penggunaan dan pengetahuan. Sedangkan dalam istilah kognisi yang selanjutnya menjadi populer ialah sebagai bidang psikologi manusia atau konsep umum sehingga meliputi segala bentuk kognisi   meliputi pengertian, perhatian, pemberian, keraguan, pemikiran, pengolahan, informasi dan penyelesaian prilaku psikologis. Terkait dengan masalah tersebut, berpikir membayangkan dan mengantisipasi, berpikir dan percaya. Integrasi yang berpikir dalam berpikir yang berpusat pada otak yang terkait dengan lancip (kemauan) dan sensasi (perasaan) sehingga yang terkait dengan rasa, menurut kognitif berprilaku manusia yang berdasarkan pada kognisi, ialah prilaku memahami atau pemikiran prilaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun