detik, menit, jam dan hari adalah merangkai mimpi..
yaa..menjadi pemimpi.. ada warna yang berbeda
dengan mimpi, nadi ku terus berirama  dan jantungku tetap berpacu..
dengan  mimpi aku bisa seolah menyentuhnya..
setidaknya itulah yang bisa kulakukan saat ini..
siapa yang tak ingin bahagia, tiap hari orang-orang bisa merasa bahagia..
namun kadang bahagia itu punya warna sendiri kan, tak semua orang punya sama..
yaa..bahagia...itulah yang tiap hari ingin aku rasakan
saat sakitpun aku ingin tetap mewarnainya dengan bahagia..
walau aku harus berbohong pada kaki yang lelah..
jika saat ini bukan mudah, aku bermimpi bahwa sebenarnya telah dekat aku menujunya..
menujunya..entah nanti apa juga..sapa bisa tau apa yang ada dibalik sana
tugasku hanya tetap berjalan walau mulai melemahpun,
Bagiku, Tiap detik adalah doa, memasrahkan semuanya itu yang ku bisa..itulah caraku membangun harapan..
saat memejamkan mata, aku merasa luar biasa, tentu saja aku luar biasa karena aku bertahan dan telah sampai disini..
yaa..buat apa aku iri pada mereka yang tertawa saat ini..karena mungkin saja mereka menangis setelahnya..
dan karena aku, saat menangispun aku harus berjuang untuk tetap merasa bahagia,,
biarlah sekarang imitasinya..mungkin jika diciptakan terus bisa berubah menjadi aslinya..
hmmm... bahagia.. seakan jauh..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H