Seperti halnya di SMK Negeri 1 Cangkringan yang hari ini mulai tanggal 12 Januari 2022 menerapkan PTM 100%, dengan ketentuan sebagai berikut:
- Pembelajaran tatap muka dilaksanakan mulai hari Senin-Jumat.
- Jumlah peserta didik 100% (seratus persen) dari kapasitas rombongan belajar.
- Lama belajar dari pukul 07.00-12.15 WIB.
- Istirahat hanya dilakukan 1 (satu) kali selama 15 menit, dan para siswa diharapkan membawa bekal sendiri dari rumah.
Tentunya keputusan ini sudah dipertimbangkan dengan matang. Pembelajaran tatap muka terbatas di dalam kelas juga dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, meliputi menggunakan masker sesuai ketentuan yaitu menutupi hidung, mulut dan dagu, menerapkan jaga jarak antar orang, menghindari kontak fisik, tidak saling meminjam peralatan atau perlengkapan belajar, tidak berbagi makanan dan minuman, serta tidak makan dan minum bersama secara berhadapan dan berdekatan, menerapkan etika batuk dan bersin, dan rutin membersihkan tangan.
Informasi ini saya dapatkan dari salah satu guru sekolah di SMK N 1 Cangkringan. "Kantin sekolah pun juga masih tutup, jadi para siswa diwajibkan membawa bekal dari rumah dengan tempat makan yang bisa dipakai kembali," kata salah satu guru SMK N 1 Cangkringan.
Selain melakukan pembelajaran di ruang kelas, para guru di sekolah tersebut juga mengajak muridnya untuk belajar di luar kelas. Seperti belajar di gazebo-gazebo yang sudah disediakan oleh sekolah. Hal ini guna agar para siswa tidak bosan melakukan pembelajaran, apalagi setelah libur panjang akibat pandemi covid-19.
Melihat informasi ini, diharapkan pembelajaran dengan penerapan sistem PTM 100% berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan klaster Covid-19 yang baru lagi. Serta pendidikan di Indonesia segera memulih dan terus berkembang lebih baik lagi kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H