Mohon tunggu...
Aisyah Salma Mufidah
Aisyah Salma Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

إن أريد إلى الإصلاح

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Buku "Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam"

8 Maret 2020   08:03 Diperbarui: 8 Maret 2020   08:20 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul Buku      : Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam

Penulis             : Drs. M. Zainuddin, MA

Penerbit           : Bayu Media Publishing

Tahun Terbit  :  2003

Manusia adalah makhluk mukallaf. Mengapa disebut demikian ? karena manusia dilahirkan dengan beban kewajiban dan tanggung jawab. Hanya manusia lah yang mampu memikul beban dan tanggung jawab yang diamanahkan oleh Allah kepadanya. Manusia memiliki akal pikiran yang mana dengan itu ia mampu menciptakan sains dan teknologi. 

Menurut para ahli pikir, manusia juga disebut al-kain al-natiq, yaitu "makhluk yang berbicara" dan "makhluk yang memiliki nilai luhur". Manusia lebih tepat dijuluki "makhluk yang berbicara" daripada sebagai "malaikat yang turun ke bumi" atau "binatang yang berevolusi", sebab manusia lebih mulia daripada itu semua. 

Allah menjadikan umat manusia memiliki kemampuan berpikir tentang sains dan teknologi karena Allah memerintahkan malaikat untuk bersujud kepada-Nya lantaran para malaikat tidak mampu bersaing secara intelektual.

 Allah menjadikan Al- Qur'an dan Al-Hadits sebagai nilai-nilai dan konsep untuk menuntun hidup manusia, juga untuk mengenali petujuk ilmu pengetahuan. Manusia akan menemukan banyak pelajaran dan ilmu pengetahuan jika mereka menggali semua kandungan didalam Al-Quran dan Hadis .

 Maka dari itu, terdapat hadis tentang hukum mencari ilmu ialah wajib bagi seorang muslim dan muslimat. Sebab, keunggulan manusia itu bergantung kepada ilmu pengetahuan yang mereka pelajari.

Al-Qur'an juga memerintahkan manusia di muka bumi ini sebagai khalifah serta memelihara kesejahteraan alam dan umat manusia. Hal ini tentu manusia membutuhkan ilmu pengetahuan untuk bisa melaksanakan perintah Al-Qur'an , dan tidak akan terjadi jika manusia tidak memiliki itu. Dalam prespektif islam, filsafat merupakan upaya untuk menjelaskan cara Allah menyampaikan kebenaran dengan bahasa pemikiran yang rasional.

Dalam hal ini , keterkaitan antara islam dan filsafat saling berhubungan erat. Karena islam dan ilmu pengetahuan itu saling berhubungan. Islam memposisikan ilmu sebagai tonggak kebudayaan dan peradaban yang paling ampuh, dimana tidak ada peradaban lain dalam sejarah yang memiliki konsep pengetahuan yang paling tinggi sebagaimana islam.

Abad ke-6 dikatakan sebagai cikal bakal filsafat yang ada sekarang. Hal ini bermula ketika orang yunani dulu hanya percaya kepada mitos,  namun pada zaman ini manusia telah memikirkan segala sesuatu berdasarkan dengan penelitian. Tidak hanya itu pada zaman ini pula lahirlah banyak pakar-pakar filsafat yang berjasa besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Misalnya Thales, Aristoteles, Phytagoras, Heraklitos, dll.

Dalam hal berpikir logika deduktif,nama Aristoteles tidak boleh dilupakan hingga saat ini logika itu masih terpakai yang diaplikasikan pada perkembangan ilmu dan teknologi. Setelah masa Aristoteles berakhir, 5 tahun kemudian lahirlah pemikir-pemikir jenius lagi seperti  Plotinus yang mana pada zaman ini disebut dengan zaman filsafat Hellenisme dibawah pemerintahan Alexander Agung. Pada masa ini juga teori Teoritas menjadi Praktis dan muncul juga filsafat bercorak Agama.

Pasca Yunani, Romawi merupakan bangsa yang memiliki kedudukan tinggi. Namun setelah runtuhnya kerajaan Romawi non-katolik , agama katholik Roma mulai berkembang. Abad ini disebut sebagai abad kemandekan ilmu pengetahuan karena sudah tidak konsentrasi pada keilmuan namun kepada otoritas Agama.

Selesai masa Hellenisme dan Romawi, disusul lah dengan masa Patristik. Pada masa ini (kira-kira abad ke 8) bapak-bapak Gereja ada yang memilih menerima filsafat Yunani dan ada yang menolak mentah- mentah, karena dianggap berbahaya  bagi iman para penganut agama kristen.

Setelah itu munculah zaman pertengahan, yang disebut dengan Skolastik. Zaman ini menggambarkan bahwa ilmu pengetahuan pada abad ini diajarkan oleh sekolah-sekolah gereja. Sejak saat inilah filsafat Barat menjadi antroposebtris, yang bebas mengadili dan menghakimi segala sesuatu yang dihadapinya. Pada saat ini juga filsafat dan agama mulai mencair.

Pada 1561 M dimulailah masa Filsafat Modern yang mana filsafat telah ditinggalkan oleh ilmu-ilmu alam. Bahkan , para ilmuwan sendiri sangat terpukau dengan keberhasialan ilmu pasti dan ilmu alam, sehingga timbullah gagasan baru yang diterapkan dalam Filsafat. Manusia mulai merasakan kemandirianya karena sudah terikat dengan dogma agama.

Kini ilmu telah mengkolaborasi ruang lingkupnya, menyentuh sandi-sandi kehidupan umat manusia yang paling dasar, baik individual maupun sosial memiliki dampak yang sangat besar. 

Ada 3 anggapan Koento (1988:5) : Pertama, ilmu sangat berkaitan satu sama lain. Kedua,  semakin memudanya batasan sehingga membuat bebas dan melibatkan ilmuwan dengan etika dan moral. Ketiga, dengan adanya implikasi yang begitu luas dengan kehidupan manusia, timbul pula permasalahan akan makna ilmu itu sendiri sebagai yang membawa kemajuan atau sebaliknya.

Cabang filsafat adalah filsafat ilmu sebagai lanjutan dari perkembangan filsafat pengetahuan. Yang objek sasarannya adalah Ilmu tentang Ilmu. Perkembangan selanjutnya filsafat mengarahkan pandanganya pada strategi pengembangan ilmu, bersangkutan juga dengan etik dan heuristik, bahkan sampai pada dimensi kebudayaan untuk menangkap arti dan makna bagi kehidupan manusia.

Objek kajian filsafat ilmu ada 3, diantaranya Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi. Ontologi merupakan azas dalam menetapkan batas ruang lingkup  wujud yang menjadi objek penelaahan serta penafsiran tentang hakikat realitas (metafisik). 

Ontologi meliputi permasalahan apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan itu, yang tidak terlepas dari pandangan tentang apa dan bagaimana yang ada itu. Epistomologi adalah cabang filsafat yang meyelidiki asal-muasal, meode-metode dan sahnya ilmu pengetahuan. 

Secara garis besar terdapat dua aliran pokok dalam estimologis, yaitu rasionalisme dan empirisme. Kemudian muncul  beberapa isme lainnya, seperti: rasionalisme kritis, fenomenalisme, intuisionisme, positivisme dan seterusnya. Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang meyelidiki hakikat nilai yang pada umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.

Aksiologi meliputi nilai-nilai dan parameter bagi apa yang disebut dengan kebenaran atau kenyataan itu. Lebih dari itu Aksiologi juga menunjukan kaidah-kaidah apa yang harus kita perhatikan didalam menerapkan ilmu kedalam praksis. Pendekatan Aksiologis ini menyebutkan bahwa pada dasarnya ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia.

Dalam merespon sains modern, ilmuan muslim memiliki prespektif yang berbeda-beda:

Pertama, kelompok yang menganggap bahwa sains modern bersifat universal dan netral dan semua sains tersebut dapat ditemukan dalam Al-Qur'an. Pendapat ini dianggap sangat naif dan riskn karena menganggap Al-Qur'an sebagai ensiklopedia sains.

Kedua, kelompok yang berusaha memunculkan persemakmuran sains di negara- negara islam, karena kelompok ini berpendapat kalau kelempok ini berada dalam masyarakat islam maka akan termodifikasi sehingga dimanfaatkan untuk mencapai cita-cita islam.

Ketiga, kelompok yang ingin membangun paradigma baru islam, yaitu paradigma pengetahuan dan pardigme perilaku.

Nampaknya respon ilmuwan muslim terhadap sains modern ini memiliki pengikut atau link masing-masing. Upaya pencarian ilmu pengetahuan dalam islam atau konsep islam tentang ilmu itu memang sudah dilakukan oleh ulama-ulama sejak dahulu.

Dalam sejarahnya, tidak ada agama lain yang menaruh perhatian besar dan mulia terhadap ilmu kecuali islam. Salah satu ciri yang membedakan adalah dengan agama lain adalah perhatianya kepada ilmu dan ilmuwan. Yang mana islam menempatkan kehormatan dan kemuliaan bagi siapa saja yang menuntut ilmu.

Al- Qur'an dan As-Sunnah adalah pedoman hidup bagi umat Islam. Jika kedua pedoman tersebut dipegang erat-erat maka umat islam tidak akan sesat selamanya. Disamping itu keduanya juga merupakan sumber ilmu pengetahuan yang tidak pernah kering. Sumber mutlak dari pengetahuan dan perilaku mutlak yang menyangkut keabsahan adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Selama ini lingkup islam lebih cenderung menitikberatkan pada aspek ontologis dan aksiologis ketimbang epistemologi.  Demikianlah islam tidak berhubungan dengan rasionalisme dan empirisme, tetapi juga mengakui intuisi dan wahyu. Intuisi sebagai fakultas kebenaran langsung dari tuhan dalam bentuk ilham.

Adalah tidak benar jika islam tidak mendapat perhatian atau tekanan khusus. Epistemologi dalam pemikiran islam bersifat holistik dan elektik, oleh sebab itu islam menekankan pada ontologi dan aksiologi, itupun sangat beralasan, sebab ilmu dan buahnya (amal dan teknologi)  harus dibangun berdasarkan moral/nilai yang solid, sehingga kehadiran teknologi tak akan destruktif bagi umat manusia, tetapi sebaliknya justru mensejahterakan. Dan kenapa ontologis? Karena merupakan lapangan penyelidikan kefilsafatan paling kuno.

Ilmu itu merupakan bagian dari agama, makanya hukum mencari ilmu itu fardhu 'ain atau wajib. Kedudukan ilmu dalam islam juga sangat tinggi dan mulia seperti yang di ungkapkan dalam surat AL- Mujadalah ayat 11. Kedudukan ilmu dalam islam adalah sebagai bagian islam, maka ia memiliki fungi sebagai petunjuk keoada jalan benar, pembebas kebodohan dan taklid buta, alat untuk mencapai kemuliaan dan sebagai jalan untuk mendekatkan diri dan mengenal kepada tuhan. Ilmu juga merupakan petunjuk bagi manusia untuk menguasai jagad alam raya ini.

Hubungan antara ilmu dan agama adalah hubungan simbiotik, karena agama menyeru pada pecarian ilmu dan memberikan posisi mulia bagi para ilmuwan. Agama sebagai pembimbing bagi ilmu agar terarah dan terkendali langkahnya. Karena agama merupakan alat yang merupakan salah satu jalan menuju keimanan.

Hampir semua sejarawan (baik timur maupun barat) sepakat, bahwa umat islam memiliki peran besar  dalam memberikan kontribusinya terhadap dunia barat-eropa pada pertengahan abad pertengahan, baik dalam bidang sosial-budaya maupun pengetahuan. Adanya teknologi baru saat ini adalah hasil dari kurang lebih tiga belas abad tahun silam di tangan pakar-pakat muslim kenamaan.

Banyak ahli sejarah membuktikan kemunduran islam itu karena dua faktor: eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah, karena kekalahan umat islam dalam perang salib yang berkepanjangan dan adanya serangan yang amat dahsyat dari bala tentara Mongol dibawah komando Jengis Khan dan cucunya, Hulagu Khan. 

Kemudian faktor internalnya adalah semakin memudarnya tali persaudaraan umat dan munculnya fanatisme golongan. Yaitu hancurnya kesatuan dan persatuan antar umat islam, munculnya konservatisme, taklid buta dan acuh tak acuhnya terhadap sains modern yangmerupakan warisan intelektual islam. Oleh sebab itu perlunya dibangkitkan ukhuwah islamiyah dan jihad serta ijtihad.

Gagasan islamisasi ilmu pengetahuan itu muncul dari seorang Direktul Lembaga Pengkajian Islam Internasional, Ismail Raji Al-Faruqi dengan karya populernya, Islamisation of Knowledge. sebagaimana yang telah terungkap dalam bukunya bahwa gagasan islamisasi tersebut nampak sebagai respon seorang intelektual Muslin terhadap efek negatif yang ditimbulkan dari ilmu pengetahuan modern barat sekitar. Adanya krisis dalam basis ilmu pengetahuan modern mengenai realitas atau pandangan dunianya yang kemudian berkembang pada persoalan epistemologi .

Islamisasi ilmu pengetahuan yang dikehendaki adalah: Menuangkan kembali pengetahuan sebagaimana yang dikehendaki oleh islam, yaitu memberikan definisi baru, mengatur data, mengevaluasi kembali kesimpulan-kesimpulan dan memproyeksikan kembali tujuan-tujuanya.

By: Aisyah Salma Mufidah

NIM : 19150042

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun