Mohon tunggu...
Aisyah Salma Mufidah
Aisyah Salma Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

إن أريد إلى الإصلاح

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Buku "Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam"

8 Maret 2020   08:03 Diperbarui: 8 Maret 2020   08:20 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara garis besar terdapat dua aliran pokok dalam estimologis, yaitu rasionalisme dan empirisme. Kemudian muncul  beberapa isme lainnya, seperti: rasionalisme kritis, fenomenalisme, intuisionisme, positivisme dan seterusnya. Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang meyelidiki hakikat nilai yang pada umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.

Aksiologi meliputi nilai-nilai dan parameter bagi apa yang disebut dengan kebenaran atau kenyataan itu. Lebih dari itu Aksiologi juga menunjukan kaidah-kaidah apa yang harus kita perhatikan didalam menerapkan ilmu kedalam praksis. Pendekatan Aksiologis ini menyebutkan bahwa pada dasarnya ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia.

Dalam merespon sains modern, ilmuan muslim memiliki prespektif yang berbeda-beda:

Pertama, kelompok yang menganggap bahwa sains modern bersifat universal dan netral dan semua sains tersebut dapat ditemukan dalam Al-Qur'an. Pendapat ini dianggap sangat naif dan riskn karena menganggap Al-Qur'an sebagai ensiklopedia sains.

Kedua, kelompok yang berusaha memunculkan persemakmuran sains di negara- negara islam, karena kelompok ini berpendapat kalau kelempok ini berada dalam masyarakat islam maka akan termodifikasi sehingga dimanfaatkan untuk mencapai cita-cita islam.

Ketiga, kelompok yang ingin membangun paradigma baru islam, yaitu paradigma pengetahuan dan pardigme perilaku.

Nampaknya respon ilmuwan muslim terhadap sains modern ini memiliki pengikut atau link masing-masing. Upaya pencarian ilmu pengetahuan dalam islam atau konsep islam tentang ilmu itu memang sudah dilakukan oleh ulama-ulama sejak dahulu.

Dalam sejarahnya, tidak ada agama lain yang menaruh perhatian besar dan mulia terhadap ilmu kecuali islam. Salah satu ciri yang membedakan adalah dengan agama lain adalah perhatianya kepada ilmu dan ilmuwan. Yang mana islam menempatkan kehormatan dan kemuliaan bagi siapa saja yang menuntut ilmu.

Al- Qur'an dan As-Sunnah adalah pedoman hidup bagi umat Islam. Jika kedua pedoman tersebut dipegang erat-erat maka umat islam tidak akan sesat selamanya. Disamping itu keduanya juga merupakan sumber ilmu pengetahuan yang tidak pernah kering. Sumber mutlak dari pengetahuan dan perilaku mutlak yang menyangkut keabsahan adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Selama ini lingkup islam lebih cenderung menitikberatkan pada aspek ontologis dan aksiologis ketimbang epistemologi.  Demikianlah islam tidak berhubungan dengan rasionalisme dan empirisme, tetapi juga mengakui intuisi dan wahyu. Intuisi sebagai fakultas kebenaran langsung dari tuhan dalam bentuk ilham.

Adalah tidak benar jika islam tidak mendapat perhatian atau tekanan khusus. Epistemologi dalam pemikiran islam bersifat holistik dan elektik, oleh sebab itu islam menekankan pada ontologi dan aksiologi, itupun sangat beralasan, sebab ilmu dan buahnya (amal dan teknologi)  harus dibangun berdasarkan moral/nilai yang solid, sehingga kehadiran teknologi tak akan destruktif bagi umat manusia, tetapi sebaliknya justru mensejahterakan. Dan kenapa ontologis? Karena merupakan lapangan penyelidikan kefilsafatan paling kuno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun