Mohon tunggu...
Aisyah Salma Mufidah
Aisyah Salma Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

إن أريد إلى الإصلاح

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku "Orientasi Ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu"

17 Februari 2020   04:28 Diperbarui: 17 Februari 2020   04:27 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3) filsafat timur tengah, dibagian ini disebutkan bahwa filsafat timur tengah dikatakan sebagai ahli waris tradisi filsafat barat.

Sedangkan menurut pandangan agama filsafat dibagi menjadi 4, filsafat islam, filsafat hindu, filsafat budha, filsafat kristen.

Berbicara tentang pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya. Meskipun perkembangan antara ilmu pengetahuan perkembanganya secara masing-masing tidak berarti hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan terputus.


  • BAB 4 : DASAR DAN JENIS ILMU PENGETAHUAN

Dasar-dasar ilmu itu terbagi menjadi 3 yaitu, ontologi yang mana membahas tentang hakikat yang apa yang dikaji. Kemudian epistemologis yaitu membahas mengenai bagaimana proses kemungkinan, metode atau cara-cara mendapatkan pengetahuan yang benar. Berikutnya aksiologis adalah dasar ilmu pengetahuan yang berbicara tentang nilai kegunaan ilmu.

Untuk objek dari pengetahuan ilmiah dalam hal ini mencakup segala sesuatu yang sejauh dapat dijangkau oleh pikiran atau indra manusia. Ilmu pengetahuan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan filsafat. Berkat ilmu pengetahuan manusia dapat menuju kemajuan sangat menakjubkan dalam segala aspek kehidupan, tujuan dari ilmu pengetahuan adlah untuk memenuhi keperluan ilmu manusia itu dan juga untuk memecahkan masalah kehidupan.

Jenis ilmu pengetahuan ada empat: 1) pengetahuan wahyu yang mana berasal langsung dari Tuhan, 2) intuitif yaitu pengetahuan yang berasal dari sendiri. 3) kbenaran tersebuttidak bisa di teleti karena ribet dan lain sebagainya. `4) pengetahuan rasional, pengetahuan yang diperoleh darirasio atau akal. Pada tahap empiris terdapat 3 metode, yaitu : pertama, metode empiris biasanya bersifat terpotong-potong. Kedua, pengetahuan empiris yaitu pengetahuan diperoleh dari bukti pengindraan. Ketiga, pengetahuan otoritas yang sumbernya berasal dari orang luar dari kita.


  • BAB 5 : FILSAFAT ILMU, KEBENARAN DAN PENJELAJAHANNYA

Manusia tidak akan mampu menguasai semua pengetahuan di Alam ini. Maka untuk mempermudah manusia dalam mengkaji ilmu, ruang-ruang penjelajahan keilmuan kemudian dibagi menjadi beberapa bagian disiplin keilmuan, yang mana bagian ini semakin lama semakin sempit sesuai dengan perkembangan disiplin dari suatu ilmu, namun kajiannya akan semakin dalam. Hakikat seorang manusia adalah mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran. Sifat asasinya terdorong pula untuk melaksanakan kebenaran itu. Keterkaitan antara filsafat ilmu dan kebenaran adalah cara memperoleh kebenaran dengan menggunakan pemikiran filsafat. Oleh karena itu kebenaran yang diperoleh manusia relatif, tergantung cara memperoleh kebenaran yang dipakai, sedang kebenaran yang berasal Tuhan bersifat hakiki.

  •  

  • BAB 6 : FILSAFAT ILMU DAN PENGEMBANGAN METODE ILMIAH

            Filsafat sering disebut juga sebagai induk dari ilmu. Filsafat merupakan displin ilmu yang berusaha untuk menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengeetahuan manusia secara tepat dan lebih memadai. Perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru dengan berbagai displin yang akhir-akhirnya memunculkan sub-sub ilmu pengetahuan baru ke arah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi.Juraid Abdul Latif (2002) dan Amsal Bakhtiar (2006) mengatakan, dalam kajian sejarah dapat dijelaskan baaaahwa perjalanan manusia telah mengantarkan dalam berbagai fase kehidupan. Dalam perkembangan kehidupan ilmu mengalami kemajuan. Perkembangan ini dapat terwujud karena adanya aktivitas yang berupa penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan. Dan pengamat yang bukan ilmuwan sains menyebut cara kerjanya sebagai metode ilmiah. Metode ilmiah terdiri atas serangkaian kaegiatan berupa pengenalan dan perumusan masalah, pengumpulan informasi yang relevan, perumusan hipotesis, pelaksanaan eksperimen, dan publikasi atau penyebaran. Istilah filsafat terwujud sebagai sikap yang diteladani oleh Socrates yaitu sikap seorang yang cinta kebijaksanaan yang mendorong pikiran seseorang untuk terus-menerus maju dan mencari kepuasan pikiran, tidak merasa dirinya ahli, tidak menyerah kepada kemalasan, terus menerus mengembangkan penalarannya untuk mendapatkan kebenaran. Ciri pemikiran fisafat mengacu pada 3 konsep pokok, yakni persoalan filsafat bercorak sangat umum, persoalan filsafat tidak bersifat empiris, dan menyangkut masalah asasi. Dan karakteristik filsafat menurut Kattsof dalam Solihin (2007), sebagai berikut :

  • Filsafat yaitu berpikir secara kritis.
  • Filsafat yaitu berpikir dalam bentuknya yang sistematis.
  • Filsafat menghasilkan sesuatu yang runtut.
  • Filsafat yaitu berpikir secara rasional.
  • Filsafat bersifat komprehensFilsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.

Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu atau pengetahuan ilmiah. Epistemologi (filsafat pengetahuan) merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat. beberapa karakteristik yang terdapat dalam metode ilmiah sebagai berikut :

  • Logis                                 4. Konseptul
  • Testability             5. Empiris
  • Objektif                             6. Sistematis

  • Berikut adalah metode ilmiah  dan pemikiran para tokoh yaitu :
  • Metode ilmiah Popper
  • Metode Ilmiah Thomas Kuhn
  • BAB 7 SARANA BERPIKIR ILMIAH DALAM ILMU PENGETAHUAN

            Berpikir merupakan upaya manusia dalam memecahkan masalah. Berpikir ilmiah merupakan berpikir dengan langkah-langkah metode ilmiah seperti perumusan masalah, pengajuan hipotesis, pengkajian literature, menguji hipotesis, menarik kesimpulan. Sarana berpikir ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh, tanpa penguasaaan sarana berpikir ilmiah kita tidak akan dapat melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah yang baik. Secara garis besar berpikir dapat dibedakan menjadi :

  • Berpikir alamiah yaitu pola penalaran berdasarkan kehidupan sehari-hari dari pengaruh   alam sekelilingnya.
  • Berpikir ilmiah yaitu pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan tepat.

Bahasa juga berguna sebagai sarana berpikir ilmiah. Bahasa merupakan alat komunikasi vebal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah maupun berpikir alamiah dan dari serangkaian bunyi dan lambing yang membentuk makna. Bahasa juga memiliki karakter yaitu : sistematis, arbitrer, ucapan berupa bunyi, symbol mengacu pada objeknya. Bahasa imiah sendiri sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah. Fungsi bahasa secara kebih luas : fungsi instrumental, fungsi regulatoris, fungsi interaksional, fungsi personal, fungsi heuristic, fungsi imajinatif, fungsi representatif. Thamiah mengatakan ada dua penggolongan bahasa pada umumnya : bahasa alamiah dan bahasa buatan. Logika berperan sebagai berpikir ilmiah. Logika dibedakan menjadi 5 macam : logika makna luas dan sempit, logika deduktif dan induktif, logika formal dan material, logika murni dan terapan, logika filsafati dan matematik. Matematika juga berperan sebagai sarana berpikir imiah. Matematika yaitu bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang akan kita sampaikan. Statistika juga berperan senagai berpikir ilmiah. Statistika yaitu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengelolaan, atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.

  • BAB 8 ASPEK ONTOLOGI ILMU PENGETAHUAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun