Mohon tunggu...
Aisyah Saadah
Aisyah Saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kolom Komentar Akun Youtube Kinderflix Berdasarkan Teori Psikoanalisis

8 Desember 2023   21:25 Diperbarui: 12 Desember 2023   11:24 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
YouTube Kinderflix - Video Belajar Untuk Balita. Sumber: youtube.com/@BelajarBersamaKinderflix

Psikologi Komunikasi - E

Oleh : Siti Na’Irah Vega Rinjani (064), Aisyah Sa’adah (078), Astri Avianti (248), Bonita Cahya (249), Siyami Nadhira Ibrani (253), dan Nadya Alya Safitri (259). 

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Digital di Era Sekarang

Perkembangan teknologi digital mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, pasalnya segala kemudahan serta kecepatan yang ditawarkan oleh jejaring sosial ini sering dijadikan sebagai wadah untuk penyebaran informasi dalam menunjang seluruh interaksi masyarakat, secara tidak langsung teknologi internet dapat mengubah bagaimana cara pandang masyarakat dalam mengkonsumsi suatu informasi tanpa adanya sebuah penyaringan terlebih dahulu. 

Media sosial YouTube seringkali digunakan sebagai sarana penyebaran informasi yang dapat dikonsumsi oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa terkecuali. Data We Are Social tahun 2023 menunjukkan ada sekitar 139,0 juta jiwa pengguna YouTube di Indonesia angka tersebut dinilai cukup fantastis, dan memungkinkan tidak adanya penyaringan konten pada media tersebut, anak-anak seringkali mengalami kontaminasi negatif dalam kemajuan perkembangan teknologi digital pada saat ini. 

Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Anak 

Perkembangan teknologi memberikan pengaruh terhadap anak baik pengaruh positif maupun negatif. Pengaruh positif yang terjadi adalah seorang anak bahkan sejak usia dini telah melek akan teknologi dan mampu mengoperasionalkan teknologi seperti handphone, laptop, tablet, ataupun komputer. Teknologi digital yang digunakan oleh anak dapat menambah pengetahuannya terkait informasi, pendidikan, maupun bahasa. Seorang anak yang bisa memanfaatkan teknologi digital dengan baik, serta adanya bimbingan dari orang tua akan memiliki peluang yang sangat besar untuk tumbuh menjadi anak yang cerdas.

Orang tua yang tidak dapat mengontrol anaknya dengan tegas akan membuat anak-anak yang berdampingan dengan teknologi tumbuh menjadi anak yang kecanduan terhadap teknologi. Kecanduan yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi dapat menyebabkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat dan memungkinkan bagi seorang anak susah untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Kecanduan terhadap teknologi juga dapat menyebabkan seorang anak tertinggal anak-anak lain di lingkungannya dalam bidang pendidikan.

Seiring dengan berjalannya perkembangan teknologi yang terjadi, pola asuh orang tua masa kini kepada anaknya juga berubah. Beberapa orang tua menyajikan gadget kepada anak-anaknya sejak usia dini untuk membantu menjaga mood anak ataupun menambah pengetahuan anak melalui konten-konten edukasi di platform media-media digital.  

Perkembangan Kanal Youtube Khusus Anak-anak 

Perkembangan kanal YouTube yang khusus ditujukan untuk anak-anak terus berkembang seiring dengan popularitas konten pendidikan dan hiburan untuk anak-anak terus meningkat. Banyak pembuat konten berfokus pada pembelajaran interaktif dan kreatif dengan tetap menjaga standar keselamatan untuk audiens muda.

Perkembangan kanal YouTube khusus anak-anak terus mengalami evolusi hingga saat ini. Pada awal tahun 2010, kanal YouTube khusus untuk anak-anak muncul dengan konten seperti lagu anak-anak, cerita dongeng, dan animasi pendidikan sederhana. Kemudian pada pertengahan 2010 hingga awal 2015, mulai muncul karakter kartun yang populer dan spesifik untuk platform YouTube, seperti Peppa Pig atau Elsa dari "Frozen" yang menjadikan icon di kalangan anak-anak. 

Masuk tahun 2015-2018, kanal YouTube khusus anak-anak muncul pengenalan konten live-action dan animasi kombinasi yang menciptakan variasi dalam jenis konten yang ditawarkan. Pada tahun ini beberapa kanal memperkenalkan seri pendidikan yang menyelipkan konsep-konsep pembelajaran melalui cerita dan animasi. Lalu pada tahun 2018-sekarang, kanal YouTube anak-anak mulai memasukkan elemen interaktif, seperti pertanyaan dan tantangan untuk meningkatkan keterlibatan audiens. Pada tahun ini penekanan lebih besar pada konten pendidikan dengan kanal yang menyajikan pembelajaran melalui musik, animasi edukatif serta eksplorasi sains.

Problematika Kolom Komentar Kinderflix

Perkembangan zaman memang tidak bisa dipisahkan dari manusia, etika dan moral seringkali terlupakan pada perkembangan globalisasi, dalam penyebaran arus internet di media sosial sejatinya akan terus meningkat seiring berjalannya waktu, kaitan opini publik juga sangat berpengaruh pada perkembangan arus informasi di media sosial terlebih lagi pada penggunaan media sosial yang tidak bijak, hal tersebut akan dengan mudah memberikan pengaruh negatif kepada pengguna media sosial maupun penerima arus informasi seperti yang terjadi belakangan ini pada kolom komentar YouTube Kinderflix. 

Konten edukasi yang ditujukan untuk tumbuh kembang anak usia di bawah 5 tahun ini justru malah mendapatkan respon berbeda dari banyak netizen. Pasalnya banyak sekali komentar tak senonoh dari netizen dewasa, berbagai guyonan, serta candaan bernada pelecehan seksual dilontarkan begitu saja dalam kolom komentar tersebut. Hal itu memicu banyak sekali polemik yang masih belum terselesaikan, kini YouTube Kinderflix sendiri telah menutup akses kolom komentar agar kejadian tersebut dapat menemui titik terang. 

B. KONSEP/TEORI

Teori psikoanalisis adalah teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Menurut teori ini, perilaku manusia merupakan hasil interaksi dari tiga subsistem dalam kepribadian manusia. Dalam teori psikoanalisis terdapat tiga subsistem kepribadian manusia, yaitu : Id, Ego, dan Superego. Subsistem pertama yaitu Id, Id merupakan bagian dari kepribadian manusia yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia karena Id merupakan pusat insting atau pusat hawa nafsu. 

Menurut Freud, di dalam id ada dua insting yang dominan, yaitu libido dan thanatos. Libido adalah insting reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan manusia yang konstruktif seperti seks dan hal lain mendatangkan kenikmatan, seperti kasih sayang, dan yang lainnya. Thanatos yaitu insting yang destruktif dan agresif. Insting ini menciptakan dorongan-dorongan untuk melawan dan merusak. Thanatos memiliki prinsip yaitu kesenangan yang selalu ingin dipuaskan dan sifatnya egois tidak bermoral.  

Subsistem kedua adalah Ego, Ego adalah subsistem yang mengontrol antara dorongan-dorongan biologis manusia (Id) dengan Superego. Ego berada ditengah, yakni antara memenuhi keinginan hawa nafsu (Id) dan memenuhi tuntutan moral (Superego). Subsistem ketiga yaitu Superego, Superego menyerap norma-norma sosial dan kultural masyarakat. Superego dapat disebut sebagai hati nurani atau tindakan-tindakan yang bermoral. Menurut Freud, Ego terkadang tunduk kepada kemauan Id dan kadang kepada Superego, keduanya berada dibawah alam sadar manusia. 

C. ANALISIS

Kasus Pelecehan Pada Kolom Komentar Akun YouTube Kinderflix

Akun YouTube Kinderflix akhir-akhir ini menjadi topik perbincangan di berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter. Akun YouTube Kinderflix menyajikan konten edukasi untuk mendukung tumbuh kembang anak, sudah banyak orang tua yang memilih akun YouTube Kinderflix untuk menjadi tontonan anak-anak mereka. Namun sayangnya, konten edukasi anak-anak ini malah disalahgunakan oleh beberapa oknum. Pada bulan November 2023, berbagai platform media sosial ramai membicarakan tentang isi dari kolom komentar akun YouTube Kinderflix. Hal tersebut menjadi ramai diperbincangkan karena isi dari kolom komentar yang berada di akun YouTube Kinderflix tidak sesuai dengan konten yang disajikan dan sudah masuk ke kategori pelecehan seksual. 

Kinderflix membuat akun YouTube dengan konten yang berisi edukasi yang bertujuan untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak tetapi banyaknya netizen yang berusia dewasa menyalahgunakan konten edukasi tersebut. Isi kolom komentar akun YouTube Kinderflix ramai dengan komentar negatif berbau pelecehan, seperti komentar cabul ataupun guyonan seksis yang ditujukan kepada salah satu host Kinderflix yaitu Anisa atau kerap disapa Kak Nisa. 

Komentar tersebut tidak hanya memenuhi kolom komentar akun YouTube Kinderflix tetapi juga di platform media sosial lainnya. Seperti beberapa akun  Tiktok yang mengunggah ulang beberapa cuplikan konten Kinderflix yang menunjukkan Kak Nisa sedang memberikan edukasi, kemudian kolom komentar video tiktok tersebut dipenuhi dengan komentar negatif berbau pelecehan terhadap Kak Nisa seperti “pengen crt ke Kak Nisa” yang dimana komentar tersebut bersifat ambigu. Komentar-komentar yang tidak pantas tersebut menuai amarah dari netizen lainnya.

Sayangnya, oknum-oknum yang membuat komentar berbau pelecehan seksual tersebut malah bertanya seperti, “dimana letak pelecehan seksualnya?” atau membela diri dengan mengatakan “ini kan cuman bercanda, dibawa santai aja”, padahal sudah jelas bahwa isi dari  komentar tersebut mengandung pelecehan seksual dan tidak mengandung unsur candaan karena hal tersebut merugikan salah satu pihak di dalamnya.

Beberapa contoh isi kolom komentar akun Youtube Kinderflix yaitu, "Pengen crt ke kak Nisa", "Kinderflix juga tontonan rekomendasi untuk bapak-bapak", "Kalau balita umur 20 tahun boleh nonton gak kak?", "Cocok untuk menemani tumbuh kembang ayah". Berdasarkan dari kolom komentar akun Youtube Kinderflix tersebut kita bisa melihat kedua insting yang dominan pada Id, baik libido maupun thanatos, dimana komentar yang mereka unggah menunjukkan bahwa mereka mendapatkan kenikmatan untuk dirinya sendiri dan tindakan tersebut tidak bermoral karena hal tersebut termasuk ke dalam pelecehan seksual. Tindakan-tindakan yang tidak senonoh tersebut dapat dihindari jika Ego mereka dapat berperan dengan baik dalam mengontrol Id dan Superego.

D. KESIMPULAN

Seiring dengan berkembangnya zaman saat ini, teknologi digital semakin berkembang sangat pesat. Dimana penyebaran informasi pun sangat cepat. Teknologi digital dapat mengubah cara pandang masyarakat dalam menerima informasi tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Seperti media sosial YouTube, media ini juga sering digunakan untuk menyebarkan informasi yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun dengan kemajuan teknologi ini menimbulkan dampak positif dan negatif bagi anak. Pada usia dini, anak-anak sudah pintar dalam memanfaatkan teknologi, sudah tahu cara menggunakan ponsel atau tablet. Dampak positif  teknologi digital dapat meningkatkan pemahaman bahasa, pengetahuan dan pendidikan. Adapun dampak negatifnya yaitu anak-anak bisa kecanduan gadget. Maka dari itu, sebagai orang tua, perlu berhati-hati dan selalu mewaspadai anak-anaknya dalam menggunakan teknologi digital.

Dan saat ini banyak channel YouTube untuk anak-anak seperti salah satunya yaitu channel YouTube Kinderflix. Channel ini berisi  konten edukasi  tumbuh kembang anak dibawah 5 tahun, yang mencakup pendidikan, hiburan, dan edukasi. Tetapi pada channel tersebut justru mendapat tanggapan atau komentar-komentar yang kurang sopan, banyak  netizen yang melontarkan komentar-komentar tidak senonoh yang mengandung unsur dewasa, serta lelucon yang mengarah ke pelecehan seksual. Hingga saat ini, channel YouTube Kinderflix telah menutup komentar untuk mencegah tidak lebih banyak lagi yang melakukan hal tersebut. Hal ini dapat dikaitkan dengan teori psikoanalisis dimana seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa Id, Ego, dan Superego merupakan bagian dari kepribadian manusia yang menyimpan gen biologis manusia. 

DAFTAR PUSTAKA

Pemerhati Ibu & Anak [@uungvf] (2023, 9 November). Tidak bisa berkata2 lagi ketika 

baca komen2 di konten KINDERFLIX! Apalagi mayoritas LAKI2. Miris bgt, ketika peran seorang laki2 yg seharusnya MELINDUNGI WANITA, ini malah melecehkan wanita lewat komen2 sampah Plis, share konten ini supaya makin banyak para orang yg AWARE & PAHAM kalo laki2 itu HARUS MENGHORMATI WANITA #fyp #foryoupage #uungvf #viral #womansupportwoman #viralvideo #viraltiktok #tiktok #tiktoknews #tiktokviral [Video]. TikTok https://vt.tiktok.com/ZSNCDShXv/

Detiksumut. (2023, November 08). Kinderflix Bikin Konten Edukasi Anak, Host Malah Dapat Komentar Tak Senonoh. Diakses pada 11 Desember 2023.

We Are Social 2023. (2023, Januari 26). The Changing World Of Digital In 2023. Diakses Pada 27 November 2023.

Yulianto, Rahmad., Zain, H, M. (2018). Studi Komparatif : Psikoterapi dalam Perspektif Islam dan Modern. Vol, 4. No, 2.

Pangastuti, R. (2017). Fenomena Gadget dan Perkembangan Sosial Bagi Anak Usia Dini. Association of Indonesian Islamic Kindergarten teachers education study program 2017.

Drs. Marhaban,. N. MA. Karakteristik Manusia Komunikan. Institut Agama Islam Negeri Langsa. 

Ardiansyah, A., Sarinah, S., Susilawati, S., & Juanda, J. (2023). KAJIAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD. Jurnal Kependidikan, 7(1), 25–31.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun