Ketimpangan Alokasi Dana Pendidikan di Indonesia, Siswa Jadi Putus Sekolah?
Betapa Mahalnya Ongkos Pendidikan Sekolah Bagi Sebuah Negara Miskin; Tetapi Juga Betapa Omong Kosongnya Sistem Sekolah itu Untuk Menghilangkan Jurang Kemiskinan Tersebut-Goenawan Mohamad
Pendidikan memiliki peran penting sebagai investasi jangka panjang dalam setiap negara. Tingkat kemajuan suatu negara di masa depan dapat diukur berdasarkan kualitas pendidikan yang ada di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu sarana untuk mencapai tujuan suatu negara. Hal ini juga berlaku bagi negara Indonesia yang memiliki tujuan yang jelas dalam dasar negaranya, yaitu menjadi negara yang berketuhanan, berkemanusiaan, berkesatuan, berdemokrasi, dan berkeadilan. Pentingnya Peran Sosial dalam Mewujudkan Cita-cita Indonesia Agar cita-cita negara Indonesia dapat tercapai, diperlukan peran aktif dari seluruh komponen masyarakat yang mampu menjalankan lima prinsip dasar negara. Salah satu metode yang dapat diambil oleh negara dalam membangun generasi yang handal adalah dengan memberikan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi semua individu.
Masyarakat merupakan komponen yang membentuk keberlangsungan dan interaksi dalam suatu kelompok atau komunitas. Sebagai individu yang hidup dalam masyarakat, kita berinteraksi dengan indivisu-individu lain setiap hari. Komponen masyarakat ini terdiri dari individu-individu yang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing dalam menjaga stabilitas dan kemajuan masyarakat. Mereka saling terhubung dan bergantung satu sama lain dalam rangka mencapai tujuan bersama. komponen masyarakat ini mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti budaya, norma, nilai, institusi, dan organisasi. Dalam menjalankan peran mereka, masyarakat  berperan penting dalam membentuk identitas, kohesi, serta stabilitas sosial dalam suatu kelompok. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu dalam masyarakat untuk memahami dan menghargai peran dan kontribusi setiap komponen masyarakat ini, sehingga dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang harmonis dan berkembang.
Masalah penting dalam penyelenggaraan pendidikan, baik di tingkat negara maupun lembaga, adalah pembiayaan. Pembiayaan dianggap sebagai unsur yang sangat penting dan harus tersedia dalam berbagai tingkatan. Misalnya Setiap tahun, pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan alokasi anggaran sesuai dengan ketentuan Undang-Undang. Pendidikan harus mendapatkan alokasi dana minimal sebesar 20% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan hal yang sama juga berlaku untuk pemerintah daerah. Setiap tahun, dilakukan penetapan anggaran untuk pendidikan, termasuk gaji guru dan gaji tenaga kependidikan lainnya di daerah. Dalam konteks lembaga atau organisasi, setiap tahun sekolah menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). RAPBS adalah sebuah metode yang menggambarkan rencana pendapatan dan pengeluaran biaya bagi keperluan operasional sekolah. fungsi organisasi. Biaya ini mencerminkan strategi keuangan yang digunakan untuk membiayai aktivitas dan operasi organisasi. Dalam penggunaan biaya ini, organisasi mencoba mencapai tujuan finansial yang telah ditetapkan. Biaya ini dapat digunakan untuk membiayai sejumlah kegiatan, seperti pengembangan produk, pemasaran, operasional, dan sumber daya manusia. Dengan menggunakan biaya ini dengan Pemerintah dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki dan mencapai keberhasilan keuangan.
Namun, pendidikan juga menghadapi banyak tantangan. Beberapa orang tidak memiliki akses ke pendidikan yang berkualitas karena faktor ekonomi, geografis, atau sosial. Kurangnya sumber daya, guru yang terlatih, atau fasilitas pendidikan yang memadai juga mempengaruhi kualitas pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk meningkatkan sistem pendidikan. Investasi dalam pendidikan harus diutamakan dan harus ada upaya untuk memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan yang berkualitas. Dalam kesimpulannya, pendidikan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dan perkembangan individu serta masyarakat. Kita harus memahami betapa pentingnya pendidikan dan berkomitmen untuk terus meningkatkannya. Melalui pendidikan, kita dapat mewujudkan potensi kita dan mencapai kehidupan yang lebih baik.
Oleh karena itu, pembiayaan menjadi sangat krusial dalam memastikan pendidikan terlaksana dengan baik di semua jenjangnya. Tidak ada pendidikan yang dapat berjalan tanpa pembayaran. Investasi dalam pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu langkah penting yang harus diambil. Masyarakat yang memiliki kesadaran akan pentingnya mendukung pendidikan secara finansial, sebenarnya akan memberikan kekuatan pada mereka untuk bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan dipandang sebagai sektor publik yang berperan dalam melayani kebutuhan masyarakat.
Putus Sekolah Karena Biaya Pendidikan yang Tidak Masuk Akal
Menurut sumber yang dikutip dari situs Good Stats, angka putus sekolah di tahun ajaran 2022/2023 masih menunjukkan tingkat yang sangat tinggi. Di tingkat Sekolah Dasar, ada sebanyak 40.623 orang yang putus sekolah. Sementara itu, di tingkat Sekolah Menengah Pertama terdapat 13.716 orang yang putus sekolah. Jumlah siswa yang putus sekolah di tingkat Sekolah Menengah Atas mencapai sekitar 10.091 orang, sedangkan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 12.404 orang. Pada tahun ajaran 2021/2022, terjadi penurunan 9,3 persen angka putus sekolah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu tahun ajaran 2020/2021. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas keluarga mengakui bahwa 76 persen anak mereka putus sekolah disebabkan masalah ekonomi. Ada sekitar 67,0 persen yang tidak dapat membayar biaya sekolah, sementara 8,7 persen sisanya harus bekerja untuk mencari nafkah. Akibat tingginya angka putus sekolah, anak-anak yang seharusnya sekolah justru dipekerjakan secara Cuma-Cuma, banyak kasus eksploitasi anak dengan alasan karena biaya sekolah yang tidak merata, adapun yang menunda sekolah dulu karena tidak ada biaya dan tidak dapat dana pendidikan dari pemerintah alhasil harus bekerja dulu. Adapun kasus dimana ketika biaya pendidikan yang di alokasikan oleh pemerintah justru diberikan kepada orang yang sekira nya mampu dalam membiayai pendidikan nya sendiri, sedangkan mereka yang tidak mampu secara finansial justru tidak mendapatkan biaya tersebut.
Tren Korupsi Dana Pendidikan di Indonesia