Setelah beberapa saat.
"mau sampe kapan lu meluk gua ?" laki-laki itu mulai bersuara. Lexa segera melepaskan pelukan nya. Keadaan berubah menjadi canggung. Terdengar suara kekehan dari laki-laki itu. Lexa pun mendongakkan kepala nya. Yups, lexa sedikit terpesona dengan ketampanan laki-laki di hadapan nya sekarang, rambut hitam yyang sedikit basah, kulit wajah yang sedikit memucat mungkin karna kedinginan, serta pantulan lampu jalan di belakang nya memberi kesan keindahan yang lebih pada mahluk ciptaan tuhan satu ini.
' oh god ... apakah kau begitu bahagia saat menciptakaan dia ' itu yang ada di kelapa lexa sekarang.
"hello babe .. are you okay ?" katanya sambil menjentikan jari di depan wajah lexa. Lexa pun sadar dari lamunan nya.
"a-ah sorry .. oh I am okay .." kata lexa sambil menetralkan detak jantung nya.
"by the way .. have we ever meet before?" iya tiba-tiba lexa merasa tidak asing dengan laki-laki di depan nya ini.
"eum maybe haha .. pikun banget lu" katanya sambil sedikit menyentil jidat lexa. Lexa yang di perlakukan seperti itu hanya bisa memanyunkan bibir. Sesungguh nya dia ingin protes tapi tenanga nya untuk protes tidak ada.
"udah kan ? lu udh aman .. besok-besok jangan kluar malem sendirian mana cewe lagi" omel laki-laki itu. Lexa hanya  bisa mengangguk.
"rumah lu masih jauh ?" Tanya nya lagi.
"ngga itu udh kelihatan"
"ya udh ayo gua naterin smpe sana"