Pengertian Empati
Empati adalah kemampuan yang membantu kita memahami emosi orang lain. Empati membuat kita peka terhadap  kebutuhan dan perasaan orang lain,mendorongnya untuk membantu mereka yang kesulitan.Empati yang kuat mendorong seseorang untukbertindak benar karena membuat seseorang dapat mengenali masalah atau apa yang sedang dirasakan dan dialami orang lain, sehingga mencegahnya melakukan  tindakan yang dapat merugikan orang lain.Empati juga merupakan bentuk kepedulian terhadap orang lain.Sangat penting diterapkan dalam kehidupan karena memungkinkan seseorang  menghargai dan menghormati orang lain.(Hartati & Astriningsih, 2020)
Ciri-ciri empati :
Menurut Goleman, terdapat lima karakteristik empati, antara lain sebagai berikut:
a. Merasakan perasaan orang lain.Kemampuan untuk memahami bagaimana perasaan orang lain. Ini berarti seseorang dapat merasakan emosi tertentu dan mengenali perasaan orang lain, seperti kemarahan, kesedihan, kecemburuan, kebahagiaan, rasa malu, rasa bersalah, dan ketidakpuasan.
b. Berdasar pada kesadaran diri dan mampu membedakan antara tindakan atau perkataan orang lain dengan tanggapan dan penilaian diri sendiri. Oleh karena itu, semakin baik individu mengenali emosinya, semakin mahir ia dalam membaca emosi orang lain. Dengan meningkatkan kemampuan kognitif, terutama dalam memahami sudut pandang orang lain dan bersikap sebagai mereka, individu akan lebih memahami perasaan dan emosi orang lain. Hal ini akan mendorong rasa empati dan keinginan untuk membantu orang lain.
c. Sensitif terhadap komunikasi non-verbal.Emosi sering kali ditunjukkan melalui sinyal non-verbal. Ini menunjukkan bahwa individu dapat menginterpretasikan perasaan orang lain melalui sinyal non-verbal seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan gerakan.
d. Berempati Jika seseorang sadar dengan apa yang dirasakannya setiap waktu, maka empati akan muncul secara alami, dan orang itu akan merespons sinyal-sinyal dari orang lain dengan merasakan sensasi fisiknya sendiri, bukan hanya dengan pemahaman kognitif terhadap emosi mereka. Dengan demikian, empati juga akan membuat individu lebih peka dan terdorong untuk bertindak.
e. Pengelolaan emosi Menyadari bahwa dirinya sedang berempati, individu tidak akan terjebak dalam masalah orang lain. Dia mampu mengendalikan emosinya sendiri.(Yoon, 2014)
Macam-macam empati :
a. Empati kognitif adalah elemen yang memungkinkan kita untuk memahami perasaan orang lain. Beberapa peneliti menekankan bahwa proses kognitif memiliki peran krusial dalam membangun empati. Aspek kognitif juga mencakup kemampuan untuk mengingat pengalaman masa lalu dan memproses informasi berdasarkan pengalaman. Selain itu, empati kognitif memungkinkan kita untuk menerima perspektif atau pikiran orang lain, serta memahami kondisi mental atau cara berpikir seseorang dalam menanggapi keadaan atau situasi tertentu.
b. Pengertian empati sebagai bagian afektif berhubungan dengan kemampuan untuk mencocokkan pengalaman emosional orang lain. Aspek ini mencakup rasa simpati, kepekaan, dan berbagi penderitaan yang dialami oleh orang lain, seperti merasakan kedekatan terhadap kesulitan yang seolah-olah dialami secara langsung. Empati afektif dapat diartikan sebagai situasi di mana kita merasakan emosi yang dialami oleh orang lain, atau berbagi perasaan dengan mereka. Ini adalah kemampuan untuk memahami emosi orang lain dan memberikan respon yang tepat, sehingga orang tersebut merasa didampingi dalam menghadapi situasi yang sulit.
c. Empati somatik melibatkan reaksi fisik sebagai respons terhadap pengalaman orang lain. Terkadang, seseorang bisa merasakan secara fisik apa yang dirasakan oleh orang lain. Ini mencakup kemampuan untuk memahami kondisi orang lain dan merasakan respon fisik mereka.
Peran empati dalam mendukung kesehatan mental orang lain
Kesehatan mental merujuk pada kondisi mental atau keadaan psikologis yang menggambarkan kemampuan individu untuk beradaptasi atau menyelesaikan masalah yang timbul baik dari dalam dirinya sendiri (internal) maupun dari lingkungan sekitarnya (eksternal). Kesehatan mental berkaitan dengan pola pikir, perasaan, dan perilaku seseorang yang dapat menangani tantangan dan tekanan kehidupan dengan baik (Hanurawan, 2012 dalam Anwar & Julia, 2021).
Empati memainkan peran penting dalam memelihara atau mencapai kesehatan mental, baik dari segi pribadi maupun sosial. Berikut adalah beberapa hubungan utama antara empati dan kesehatan mental:
1. Mengurangi stres dan kecemasan
Dengan empati, seseorang dapat memahami dan merasakan emosi orang lain. Hal ini bisa membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan, karena individu yang memiliki empati cenderung membangun hubungan sosial yang lebih baik, yang memberikan dukungan emosional.
2. Meningkatkan kesejahteraan emosi
Melakukan tindakan empatik dapat memperbaiki kesejahteraan emosional seseorang. Ketika kita berkontribusi untuk orang lain dan menunjukkan kepedulian yang tulus, ini dapat meningkatkan rasa bahagia dan kepuasan hidup kita.
3. Mengurangi risiko depresi
Orang yang memiliki tingkat empati tinggi sering kali membangun hubungan sosial yang lebih solid dan mendalam, yang bisa melindungi mereka dari depresi. Hubungan sosial yang kuat sering kali berfungsi sebagai faktor pelindung penting bagi kesehatan mental.
4. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan konflik
Empati mendukung pemahaman terhadap pandangan orang lain dan dapat meningkatkan komunikasi serta penyelesaian perselisihan yang lebih efektif. Ini penting untuk kesehatan mental karena konflik yang tidak terselesaikan bisa menimbulkan stres.
5. Memperkuat hubungan sosial
Dengan empati, hubungan sosial menjadi lebih kuat, sehingga individu merasa lebih terhubung dengan orang lain. Hubungan sosial yang positif sangat vital untuk kesehatan mental karena menawarkan dukungan, kasih sayang, dan rasa keterhubungan.
6. Mendorong sikap menolong
Empati juga mendorong sikap dan perilaku menolong. Berpartisipasi dalam aktivitas yang mendukung orang lain dapat memberikan makna dalam hidup, yang esensial untuk kesejahteraan mental.
7. Meningkatkan kesadaran diri
Empati dapat meningkatkan kesadaran diri, karena individu perlu memahami dan meresapi emosi mereka untuk benar-benar merasakan apa yang dirasakan orang lain. Kesadaran diri yang lebih tinggi sering kali dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik.
8. Mengurangi perasaan kesepian
Dengan memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan interaksi positif dengan orang lain, empati dapat membantu menurunkan rasa kesepian. Kesepian adalah salah satu faktor risiko utama untuk berbagai masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi.(Maryam Rahim)
Bagaimana empati muncul dalam diri?
a. Menumbuhkan kesadaran akan ekspresi emosi Memahami emosi adalah langkah awal dalam membangun empati, di mana individu harus memiliki keahlian untuk menyampaikan emosi menggunakan kata-kata yang dapat merepresentasikan berbagai jenis perasaan, sehingga mereka dapat lebih memahami perasaan orang lain.
b. Meningkatkan perhatian terhadap perasaan orang lain Salah satu cara untuk meningkatkan sensitivitas seseorang adalah dengan kemampuan untuk secara akurat menginterpretasikan tanda-tanda emosi melalui intonasi suara, postur, dan ekspresi wajah.
c. Mengasah empati terhadap pandangan orang lain Empati dapat dikembangkan dengan mendorong seseorang untuk membayangkan apa yang dirasakan orang lain dan menempatkan diri mereka dalam posisi tersebut.(Yoon, 2014)
Kesimpulan
 Empati adalah kemampuan yang membantu kita memahami emosi dan perasaan orang lain. Empati membuat kita peka terhadap  kebutuhan dan perasaan orang lain,mendorongnya untuk membantu mereka yang kesulitan dimana kita merasakan apa yang orang lain rasakan.Empati memiliki peran dalam mendukung kesehatan mental orang lain dengan cara membangun hubungan sosial yang lebih baik serta memberikan dukungan emosional,melakukan tindakan empatik dapat memperbaiki kesejahteraan emosional seseorang,membangun hubungan sosial yang kuat yang berfungsi sebagai faktor pelindung penting bagi kesehatan mental,empati juga mendorong sikap dan perilaku menolong.Empati dapat meningkatkan kesadaran diri untuk benar-benar merasakan apa yang dirasakan orang lain. Kesadaran diri yang lebih tinggi sering kali dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik.Empati juga menurunkan rasa kesepian dimana kesepian adalah salah satu faktor risiko utama untuk berbagai masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H