Agus adalah salah satu siswa yang bersekolah di SMP Negeri 1 Cibogo, dilihat dari penampilannya Agus bukanlah sosok yang istimewa yang selalu diidolakan oleh siswa perempuan adik kelasnya. Agus adalah sosok yang sangat sederhana. Berperawakan agak subur, berambut lurus dan matanya agak sipit.Â
Keseharian di sekolahnya pun tidak terlalu menonjol, yang membedakan dia dengan yang lain adalah karena dia selalu berkutat di perpustakaan, dan ke mana-mana selalu membawa buku. Dia tak pernah risih dengan pembawaannya tersebut.
Sebetulnya, dulu Agus tidak akan diterima di sekolah ini karena sekolah khawatir tidak bisa memberikan hasil yang maksimal dalam proses pembelajarannya. Diketahui bahwa Agus memiliki kekurangan secara fisik. Agus berjalan agak susah dan tangannya pun terlihat kurang sempurna.Â
Tim PPDB pun melakukan wawancara khusus dengan orang tuanya tentang beberapa keberatan yang disampaikan oleh beberapa guru. Saat itu, kedua orang tuanya meminta kemudahan kepada pihak sekolah untuk memberikan kesempatan kepada Agus untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Disepakati oleh kedua orang tuanya bahwa sekolah akan mengadakan rapat dahulu dengan tim sekolah. Setelah rapat kelulusan, akhirnya Kepala Sekolah memberikan kesempatan kepada Agus untuk sekolah selama enam bulan pertama.Â
Jika dalam waktu tersebut Agus memperoleh kenyamanan dalam belajar, maka diperbolehkan melanjutkan, tetapi kalau dia merasa tidak nyaman maka pihak orang tuanya harus memberikan kesempatan lain kepada Agus di sekolah yang sesuai.
Akhirnya enam bulan berlalu dan Agus tidak menemukan kendala yang berarti. Dia bisa mengikuti pembelajaran secara nyaman dengan teman-temannya. Sampai sekarang dia duduk di kelas VIII C.
Pagi ini, Agus nampak kelihatan sangat bersemangat. Setelah dia turun dari motor ayahnya langsung menemui teman-temnnya. Oh iya, Agus tiap hari selalu diantar jempu oleh ayahnya karena keterbatasannya.
"Pagi Hani, Euis, Astri," sapa Agus sambil menghampiri teman-temannya ynag sedang duduk-duduk di bawah pohon mangga.
Yang disapa sontak menengok dan menjawab dengan serentak.
"Pagi juga Agus, wah bawa kabar apa nih pagi-pagi?"