Selepas bel pulang berbunyi semua siswa bejalan menuju pelataran sekolah dan keluar dari pintu gerbang dengan tenang. Ada yang sambil ngobrol, ada yang sambil tersenyum mendengar cerita temannya, dan ada pula yang bermimik datar karena membayangkan masakan yang disediakan ibunya di rumah.
Tak lama berselang terdengar suara bu Gina yang memberi pengumuman kepada siswa yang akan mengikuti tantangan WJLRC.
"Asalamualaikum, ibu beritahukan kepada siswa yang akan mengikuti tantangan WJLRC diharapkan berkumpul di ruangan lab IPA sekarang," terdengar suara bu Gina merdu.
Mereka yang tertarik mengikuti tantangan WJLRC tersebut tampak berjalan dengan agak cepat menuju lab IPA.
"Ayo Han, cepetan biar bisa duduk di depan," ujar Astri.
"Iya Astri, ini Hani nunggu dulu Agus," jawab Hani sambil kepalanya nengok ke kiri dan kanan.
"Emang Agus ke mana gitu?" tanya Astri.
"Eggak tahu As, tadi sih janjiannya di depan perpustakaan," jawab Hani.
Tak berselang lama muncullah Agus dengan Euis berbarengan. Mereka masih nampak ngos-ngosan, keringatnya seperti mengalir di pelipis keduanya.
"Kalian dari mana? Kok keringetan?" tanya Hani.
"Aku abis nganter dulu Euis jajan di warung teh Rini," jawab Agus.
"Iya Han tadi aku haus banget, jadi jajan es dulu," kata Euis dengan napas masih terengah-engah.
"Yuk kita ke lab, jangan-jangan bu Gina udah mulai nih pengarahannya," kata Astri sambil mengajak temannya berjalan agak cepat.
"Iya, kalau informasinya kita ketinggalan kan suka bingung," jawab Hani tak kalah cepat langkahnya.
Ternyata di lab IPA sudah hampir dipenuhi oleh teman-teman. Huh panasnya, ruangan yang berukuran 8x8 itu diisi oleh siswa dari berbagai kelas.
"Anak-anak selamat siang," kata bu Gina.
"Siang Ibu," jawab anak-anak serentak.
"Sehubungan hari sudah siang, baiklah ibu akan mulai menjelaskan teknis mengikuti tantangan WJLRC ini," ujar bu Gina melanjutkan ucapannnya.
"Iya Ibu, panas juga kalau kelamaan," jawab mereka serentak.
"Okey, sekarang simaklah penjelasan ibu. Setelah selesai ibu menjelaskan dan masih ada yang belum dipahami maka dipersilakan untuk bertanya.
Sebagaimana Bapak Kepala Sekolah jelaskan tadi pagi, tantangan ini merupakan tantangan membaca dan membuat review dari buku yang dibaca. Nah, adapun buku yang kalian baca hendaklah memenuhi kriteria minimal 120 halaman dan tidak mengandung unsur kekerasan, pornografi dan SARA setelah divalidasi oleh Ibu. Sampai situ paham?" kata bu Gina.
"Iya Bu paham," jawab mereka serentak.
"Adapun rentang waktu yang kalian miliki adalah sepuluh bulan untuk membaca dan mereview buku sebanyak 24 buku. Setiap buku yang kalian baca dibut reviewnya berurutan. Artinya setelah selesai membaca satu buku langsung kalian membuat reviewnya. Dapat dipahami?" kata bu Gina.
"Iya Bu siap," kata anak-anak dengan semangat.
"Nanti setiap siswa akan mempunyai jurnal membaca. Jurnal ini dibuat agar kegiatan membaca kalian terinventarisir dan menghindari lupa. Dalam membuat review kalian diwajibkan mengikuti petunjuk, bahwa tiga bulan pertama dengan teknik Fish bone, tiga bulan kedua dengan teknik AIH, tiga bulan ketiga dengan teknik Y-Chart, dan satu bulan terakhir dengan teknik Infografis.
Teknik fish bone, yaitu review dengan bentuk menyerupai tulang ikan, di kepala dituliskan identitas buku, rusuk tulangnya ada enam yang diisi dengan jawaban dari pertanyaan 5 W dan 1 H atau Adiksimba. Dan ekornya diisi dengan hikmah yang kalian ambil dari membaca buku tersebut.
Teknik AIH, yaitu teknik review dengan mengungkapkan Alasan kita membaca buku tersebut, isi buku tersebut, dan hikmah dari membaca buku tersebut.
Teknik Y-Chart, yaitu teknik review dengan bentuk yang menyerupai huruf Y, di atas untuk hikmah yang diambil dari membaca buku tersebut, samping kiri untuk diisi dengan yang terlihat dari bacaan buku tersebut dan yang kanan diisi dengan yang terdengar dari bacaan tersebut.
Teknik infografis, yaitu teknik review dengan menuangkan hal yang kita baca ke dalam sebuah gambar.
Nah, sampai di situ apakah penjelasan ibu dapat kalian pahami?" tanya bu Gina.
"Iya Bu sedikit," kata Hani.
"Nah, sebelum ibu lanjutkan apakah ada yang akan kalian tanyakan terlebih dahulu?"
"Iya Bu," kata Euis.
"Iya Euis silakan," kata bu Gina.
"Begini Bu, dalam teknik AIH dan Y-Chart apakah identitas buku tidak usah dituliskan?" tanya Euis.
"Pertanyaan yang sangat bagus, baiklah akan ibu jawab," kata bu Gina sambil meneguk air mineral.
"Begini anak-anak, dalam setiap review hendaklah mencantumkan identitas buku, baik itu fish bone, AIH, Y-Chart ataupun Infografia. Hanya ada yang penyimpanannya terstruktur dan ada yang di luar dari gambar tersebut. Misalnya teknik AIH, nah karena isinya berupa Alasan. Isi dan hikmah, maka identitas buku ditulis di atasnya beserta identitas kalian," jawab bu Gina sambil mengambil spidol dan menggambarkannya di papan tulis.
"Oh iya Bu," kata Euis. "Jadi semua teknik review itu ada identitas pembuat, identitas buku?"
"Iya Euis," kata bu Gina.
Tak berselang lama, Agus menunjukkan jarinya. Dia meminta izin untuk bertanya pada bu Gina.
"Bu, kapan waktu membaca dan mereview bukunya? Terus gimana kalau buku kita habis?" tanya Agus.
"Pertanyaaan yang bagus, nah begini anak-anak untuk waktu membaca ibu serahkan ke kalian mau membaca kapan, di mana dan dengan siapa dan jangan lupa tuliskan di reading log-nya. Jadi begini, ibu akan membagikan waktu untuk setiap bulannya. Minggu pertama dan minggu kedua silakan kalian membaca bukunya, minggu ketiga kita ketemuan untuk saling bercerita tentang buku yang kalian baca dan kalau ada kendala boleh diceritakan. Nah, minggu keempat kita membuat reviewnya bersama-sama dan mengunggahnya ke web Jabar di perpustakaan. Nah, kebetulan kan di perpustakaan ada wifi, jadi kalian bisa bebas pake kuota. InsyaAllah ibu menyiapkan tempatnya dan kalau di rumah ada kertas warna, spidol, pensil warna silakan kalian bawa," jawab bu Gina panjang lebar.
"Baik Bu," jawab anak-anak.
"Nah, sampai di situ penjelasan ibu, apakah kalian sudah ada gambaran?" tanya bu Gina.
"Iya Bu, nanti kalau ada yang enggak paham saya pasti nanya ibu deh," kata Astri sambil cengar cengir.
"Ok Astri," jawab bu Gina sambil tersenyum melihat perilaku murid-muridnya.
"Nah, karena hari sudah siang menjelang sore, pertemuan hari ini kita cukupkan sampai di sini ya ... dan ingat minggu kesatu dan kedua tugas kalian adalah membaca buku ya ... jangan lupa juga atur jumlah buku yang akan kalian baca. Ibu ucapkan terima kasih dan ketemu lagi minggu ketiga di perpustakaan yang sama. Ibu tutup dengan membaca hamdalah bersama-sama," kata bu Gina menutup pertemuan siang itu.
"Iya Bu, siap," kata anak-anak serempak dan bu Gina langsung keluar menuju ruang guru. Siswa pun berjalan keluar lab menuju rumahnya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H