" Besok kita langsung ke Cianjur karena kata ua senin harus daftar ulang." Kata ibuku.
"Iya Mah" jawabku sambil beres-beresin pakaian yang akan dibawa besok. Walaupun mendadak tapi aku sangat bahagia.
" Mah Iin lulus nggak ya..." tanyaku.
" Nggak tahu ya... tapi katanya yang lulus hanya 8 orang." Jawab ibuku.
Hatiku jadi dag dig dug dengan jawaban ibuku dan ingin segera bertemu teman-temanku. Aku penasaran ingin tahu hasil lengkapnya.
Kami berangkat pagi-pagi sekali karena ibu dan bapak ingin sekalian membeli peralatan untuk sekolahku nanti. Sampai di Cianjur kami langsung berbelanja. Dan langsung pergi ke rumah ua.
Setiba di rumah ua aku langsung ke rumah Aryani dan langsung bertanya hasil lengkapnya. Aryani alhamdulillah diterima di SGO. Dan dengan bersedih hati yang dalam aku harus menerima kenyataan kalau aku nggak satu sekolah dengan Iin.Â
Iin diterima di sekolah swasta dengan teman lainnya. Sungguh berat hati ini selain aku bahagia dengan kabarku tapi aku bersedih dengan kabar teman dekatku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H