Mohon tunggu...
Ai Sumartini Dewi
Ai Sumartini Dewi Mohon Tunggu... Guru - Humanis, pekerja keras, dan ulet

Hidup yang singkat hendaknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Menulis merupakan salah satu kebermanfaatan hidup. Dengan menulis kita merekam jejak hidup dan mengasah otak supaya tetap tajam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Congkak Berujung Maut

11 Agustus 2020   16:00 Diperbarui: 11 Agustus 2020   15:50 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mereka berjalan beriringan dan sesekali Katak terlihat menenangkan anak ayam yang terlihat sedih. Diperjalanan terdengar suara perut Katak berbunyi: kriuk ...kriuk..." suara apa itu ?" anak ayam bertanya.

Katak malu dan dia menjawab dengan pelan.

" suara perutku"

Kok bisa bunyi  ? hebat kamu katak" ujar Ayam

"Perut aku kok nggak berbunyi ya?" Sela anak Ayam lagi.

Katak terdiam.

Ayo kita jalan lagi" ajak anak ayam

Tiba-tiba terdengan suara: "Petok petok petok..."

"Ah itu suara ibuku," kata ayam

"Katak aku sudah bertemu ibuku:". ujar anak ayam dengan senangnya.

Katak tersenyum sambil berujar dalam hatinya: "wah aku sendiri lagi deh".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun