Mohon tunggu...
Ai Sumartini Dewi
Ai Sumartini Dewi Mohon Tunggu... Guru - Humanis, pekerja keras, dan ulet

Hidup yang singkat hendaknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Menulis merupakan salah satu kebermanfaatan hidup. Dengan menulis kita merekam jejak hidup dan mengasah otak supaya tetap tajam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terkekang

1 Agustus 2020   19:03 Diperbarui: 1 Agustus 2020   19:05 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Ya sudah kalau Ida nggak nyaman ngapain dipertahankan." Ujarku." Bener nih nggak nyesel? "

" Nggak lah, dari kemarin- kemarin Ida tuh udah mau putus tapi dia minta waktu eh ternyata sampai tadi nggak berubah-rubah jadi ya sudah Ida putusin." Jawabnya panjang lebar.

" Oh gitu, jangan sedih kalau sudah putus kan masih lebar dunia " Kataku ngebecandain Ida supaya tersenyum. Dan Ida pun terlihat lega setelah mengeluarkan unek-uneknya padaku sore itu. Menjelang maghrib Ida pulang dan aku antar sampai depan jalan menuju angkot.

Besok paginya dari jauh terlihat Ida sudah melambaikan tangannya dan tersenyum lebar. Dia terlihat seperti bebas dari ketertekanan yang selama ini dia rasakan. Ternyata menjalin suatu hubungan dengan rasa tidak nyaman itu membuat seseorang tertekan. Salah satunya Ida. Dan hari itu kami semua melihat Ida terlahir kembali Ida yang dulu ceria dan banyak ngomong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun