Mohon tunggu...
Ai Sumartini Dewi
Ai Sumartini Dewi Mohon Tunggu... Guru - Humanis, pekerja keras, dan ulet

Hidup yang singkat hendaknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Menulis merupakan salah satu kebermanfaatan hidup. Dengan menulis kita merekam jejak hidup dan mengasah otak supaya tetap tajam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terkekang

1 Agustus 2020   19:03 Diperbarui: 1 Agustus 2020   19:05 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku langsung mencairkan suasana yang sedikit canggung. Ida Nampak seperti nggak nyaman dikatakan seperti itu sama Dodi.

" Da sini duduk." Ajakku memberikan tempat di sebelahku. Dan Ida langsung duduk. Terlihat jelas Ida nggak suka dengan celotehan dodi tadi. Walaupun sebetulnya Dodi sudah biasa bercanda dengan kami. Tapi entah mengapa Ida menerimanya seperti itu.

Tak berapa lama Dosen Berbicara datang dan kami semuanya masuk kelas. Ida duduk di sebelahku. Terlihat seperti sedang melamun. Melihat ke depan tetapi tatapannya kosong, sampai Bu Tim melihatnya dan bertanya," Coba Ida ceritakan yang ibu jelaskan tadi secara singkat?" Ujar beliau.

"Iya Bu Keterampilan berbicara adalah keterampilan yang harus  e e e" Ida terlihat panic.

"Nah makanya kalau ibu sedang menjelaskan itu jangan ngelamun. Dari tadi kamu bengong, kenapa ya?" Jelas Bu Tim dengan keras.

" Maaf Bu " Ida hanya sanggup mengucap maaf dengan mata berkaca-kaca.

Kemudian Bu Tim melanjutkan perkuliahannya sampai tuntas dan Ida sudah tidak terlihat bengong lagi karena teguran Bu Tim tadi. Setelah memberikan absensi kelas ditutup dengan salam dan beliau menganjurkan kami membaca buku Keterampilan berbiacara karya Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan dan kami semua menyanggupinya. Lalu beliau keluar.

Saat kami bubar terlihat Ida seperti mau berbicara padaku.

" De pengen ngobrol." Ujarnya pelan.

" Hayu mau dimana?" jawabku sambil mengajak Ida ke kantin dan Ida menyetujuinya.

" Banyak yang mau Ida obrolin tapi kapan ya? Lanjut Ida sambil berjalan di jejeranku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun