Mohon tunggu...
Ai Sumartini Dewi
Ai Sumartini Dewi Mohon Tunggu... Guru - Humanis, pekerja keras, dan ulet

Hidup yang singkat hendaknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Menulis merupakan salah satu kebermanfaatan hidup. Dengan menulis kita merekam jejak hidup dan mengasah otak supaya tetap tajam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menata Hati

25 Juli 2020   07:57 Diperbarui: 25 Juli 2020   07:52 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Sudah dong, nih sudah rapi dan siap otw." Jawabku sambil tak kalah nyengir.

" Tapi sarapan dulu yuk." Ujar Ida sambil membuka plastik tentengannya dan ternyata isinya adalah nasi goreng.

" Ini dibuatkan mamah tadi." Kata Ida sambil mencari sendok. Tak susah mencarinya karena memang di kostanku semua aku simpan di kamar, piring, sendok, gelas biar gampang kalau perlu.

"Ih mamah rajin, pagi-pagi sudah membuat nasgor." Ujarku sambil memberikan sendok pada Ida.

"Iya soalnya Bapak mau ke kantor harua sarapan dulu  jadi mamah pagi-pagi masak dulu dan kebetulan tadi banyak buatnya." Jawabnya. Dan kami pun makan nasi goreng yang Ida bawa sampai ludes. Setelah selesai ,  kami beres-beres bekasnya. Lalu kami memutuskan untuk berangkat ke rumah Nur.

Kami naik angkot kebon kelapa dan naik lagi jurusan Cimahi turun di Cibeureum, ternyata tidak susah mencari angkotnya. Kata Nur sih angkot ada 24 jam. Tak berapa lama sampailah di rumah Nur. Aku dan Ida cipika cipiki sambil Nur ngajak masuk ke rumahnya.  Tak lupa ketemu ibu dan ayah Nur dan kami menyalaminya.

" Yuk langsung masuk kamar aja." Ajaknya pada kami sambil jalan ke arah tangga menuju kamarnya, dan kami mengikutinya. " Sampai di kamar Nur ternyata sudah disiapkan beberapa kue. Kata Nur itu semua bikinan dia sendiri. Menurutb Ida  Nur memang rajin orangnya buat-buat kue.

Seperti biasa dalam sekejap kami larut dengan obrolan yang panjang lebar dan seru. Nur cerita tentang segala hal dan kami menanggapinya dengan tertawa-tawa. Tak berapa lama Nur dipanggil adiknya dari bawah.

" Kak tuh ada tamu." Ujar adik Nur

" Iya sebentar." Jawab Nur

" Sebentar ya,  Nur ke bawah dulu ada teman kang Asep. Kang Asep adalah pacar Nur dan merupakan tetangga juga. Kata Ida kang Asep itu teman Nur waktu SMA hanya sekarang kuliahnya berbeda kampus. Aku mengiya-iyakan saja akarena belum pernah bertemu. Tak berapa lama Nur ngajak kami turun dan memperkenalkan teman kang Asep yang bernama kang Wawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun