Keempat, edukasi masyarakat juga menjadi bagian penting dari program MBG. Kampanye tentang pentingnya mengurangi food waste dan meningkatkan kesadaran akan gizi seimbang dapat membantu mengubah perilaku konsumsi masyarakat. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga menciptakan perubahan jangka panjang dalam pola konsumsi dan pengelolaan pangan.
Kelima, MBG dapat bekerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta untuk memperkuat infrastruktur di daerah terpencil. Pembangunan fasilitas penyimpanan makanan, transportasi yang memadai, dan jaringan distribusi yang efisien akan memastikan bahwa makanan segar dapat sampai ke daerah-daerah yang membutuhkan tanpa rusak.
Paradoks antara tingginya food waste dan tingginya angka stunting serta kelaparan di Indonesia mencerminkan ketimpangan dalam sistem pangan nasional. Namun, melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG), potensi surplus pangan yang selama ini terbuang dapat dimanfaatkan untuk memberikan nutrisi kepada kelompok masyarakat yang paling membutuhkan. MBG tidak hanya menjadi solusi untuk mengurangi limbah makanan, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam menekan angka stunting dan menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan.
Dengan redistribusi pangan yang efisien, dukungan kebijakan pemerintah, partisipasi sektor swasta, dan keterlibatan masyarakat, MBG dapat menjadi model solusi nasional yang menghubungkan kelimpahan pangan dengan kebutuhan gizi masyarakat. Saatnya Indonesia bergerak menuju sistem pangan yang lebih inklusif, di mana tidak ada lagi makanan yang terbuang sia-sia dan tidak ada lagi anak yang menderita karena kelaparan atau stunting. MBG adalah langkah nyata menuju masa depan yang lebih adil, berkelanjutan, dan penuh harapan bagi generasi mendatang.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI