Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Makan Bergizi Gratis, Solusi Mengubah Food Waste Jadi Harapan Anak Bangsa

26 Januari 2025   10:22 Diperbarui: 26 Januari 2025   10:22 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.mori2a.com/en/dont-stop/news/prodotti/stop-food-waste/

Keempat, edukasi masyarakat juga menjadi bagian penting dari program MBG. Kampanye tentang pentingnya mengurangi food waste dan meningkatkan kesadaran akan gizi seimbang dapat membantu mengubah perilaku konsumsi masyarakat. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga menciptakan perubahan jangka panjang dalam pola konsumsi dan pengelolaan pangan.

Kelima, MBG dapat bekerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta untuk memperkuat infrastruktur di daerah terpencil. Pembangunan fasilitas penyimpanan makanan, transportasi yang memadai, dan jaringan distribusi yang efisien akan memastikan bahwa makanan segar dapat sampai ke daerah-daerah yang membutuhkan tanpa rusak.

Paradoks antara tingginya food waste dan tingginya angka stunting serta kelaparan di Indonesia mencerminkan ketimpangan dalam sistem pangan nasional. Namun, melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG), potensi surplus pangan yang selama ini terbuang dapat dimanfaatkan untuk memberikan nutrisi kepada kelompok masyarakat yang paling membutuhkan. MBG tidak hanya menjadi solusi untuk mengurangi limbah makanan, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam menekan angka stunting dan menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan.

Dengan redistribusi pangan yang efisien, dukungan kebijakan pemerintah, partisipasi sektor swasta, dan keterlibatan masyarakat, MBG dapat menjadi model solusi nasional yang menghubungkan kelimpahan pangan dengan kebutuhan gizi masyarakat. Saatnya Indonesia bergerak menuju sistem pangan yang lebih inklusif, di mana tidak ada lagi makanan yang terbuang sia-sia dan tidak ada lagi anak yang menderita karena kelaparan atau stunting. MBG adalah langkah nyata menuju masa depan yang lebih adil, berkelanjutan, dan penuh harapan bagi generasi mendatang.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun