Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

BTN Akuisisi Bank Victoria Syariah

21 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 21 Januari 2025   10:58 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://publikbicara.com/2025/01/20/btn-resmi-akuisisi-bank-victoria-syariah-begini-dampaknya-bagi-pasar/

Kesimpulan

Akuisisi Bank Victoria Syariah oleh Bank Tabungan Negara (BTN) bukan hanya langkah bisnis strategis, tetapi juga menjadi bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperkuat fondasi ekonomi syariah di Indonesia. Dengan latar belakang kebutuhan untuk memperluas pangsa pasar perbankan syariah, yang hingga kini masih kurang dari 10% dari total aset perbankan nasional, langkah ini dapat menjadi katalisator transformasi industri keuangan syariah di tanah air.

Dalam perspektif yang lebih besar, akuisisi ini mencerminkan arah strategis Indonesia untuk mengoptimalkan potensi pasar domestik sekaligus menempatkan diri sebagai pemain utama di tingkat global. Sebagaimana digambarkan dalam buku Dua Dekade Ekonomi Syariah dan Bank Muamalat Reborn, pertumbuhan sektor syariah sangat erat kaitannya dengan sinergi antara lembaga keuangan, pemerintah, regulator, dan masyarakat. BTN, melalui Bank Victoria Syariah, memiliki peluang besar untuk memainkan peran sebagai penggerak utama dalam ekosistem ini.

Akuisisi ini juga memberikan pelajaran penting dari pengalaman Bank Muamalat, yang telah berhasil melalui tantangan besar melalui restrukturisasi, kolaborasi strategis, dan inovasi. BTN dapat mengambil pelajaran dari strategi ini untuk memastikan bahwa Bank Victoria Syariah tidak hanya menjadi tambahan portofolio tetapi juga menjadi bagian integral dari transformasi perbankan syariah.

Pada akhirnya, langkah ini memperkuat posisi BTN sebagai pemain utama dalam perbankan syariah di Indonesia dan mendukung visi besar pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Dengan komitmen terhadap inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan, BTN memiliki peluang besar untuk tidak hanya memperluas pangsa pasarnya tetapi juga memainkan peran kunci dalam membangun masa depan ekonomi syariah yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan.

Jika dikelola dengan baik, akuisisi ini dapat menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju transformasi ekonomi berbasis syariah yang tidak hanya berdampak nasional tetapi juga diakui secara global. BTN, dengan keunggulan jaringan dan pengalaman, memiliki kesempatan besar untuk memberikan kontribusi nyata dalam membangun ekonomi syariah yang lebih kokoh dan mendukung kesejahteraan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun