Potensi ini juga ditunjukkan oleh pertumbuhan sektor lain yang terkait dengan ekonomi syariah, seperti industri halal, pasar modal syariah, dan keuangan sosial syariah. Akuisisi Bank Victoria Syariah oleh BTN dapat menjadi titik awal untuk memperluas cakupan sektor ini, khususnya dalam pembiayaan sektor perumahan, pendidikan, dan UMKM.
Tantangan dan Strategi, Meskipun potensinya besar, perbankan syariah di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk literasi keuangan syariah yang masih rendah, keterbatasan inovasi produk, dan kompetisi ketat dari bank konvensional. Dalam Bank Muamalat Reborn, A. Iskandar Zulkarnain menguraikan bahwa salah satu tantangan besar yang dihadapi Bank Muamalat adalah kurangnya diferensiasi produk dan layanan dibandingkan bank konvensional.
BTN, melalui integrasi dengan Bank Victoria Syariah, memiliki peluang untuk mengatasi tantangan ini dengan menciptakan produk-produk inovatif yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Misalnya, pengembangan pembiayaan berbasis akad syariah untuk perumahan dan infrastruktur, atau produk investasi seperti sukuk retail yang dapat menarik investor muda.
Selain itu, literasi keuangan syariah harus menjadi prioritas. BTN dapat berkolaborasi dengan pemerintah, Badan Pengembangan Ekonomi Syariah (BPES), dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat ekonomi syariah. Hal ini sejalan dengan strategi yang disarankan dalam Dua Dekade Ekonomi Syariah, di mana edukasi publik dan keterlibatan komunitas dianggap penting untuk memperluas pangsa pasar perbankan syariah.
Sinergi Antar Pemangku Kepentingan, Kesuksesan perbankan syariah tidak bisa dicapai tanpa sinergi antara lembaga keuangan, regulator, dan pemerintah. Akuisisi ini membuka peluang bagi BTN untuk memperkuat kolaborasi dengan entitas seperti Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Perusahaan Pengelola Aset (PPA), seperti yang dilakukan Bank Muamalat untuk menyelesaikan permasalahan pembiayaan macet.
Selain itu, kolaborasi dengan BPES dapat membantu BTN dalam menciptakan ekosistem keuangan syariah yang lebih terintegrasi. Dalam Bank Muamalat Reborn, ditekankan bahwa sinergi antara lembaga keuangan syariah dan sektor pemerintah adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah. Dengan dukungan jaringan luas BTN, Bank Victoria Syariah dapat menjadi platform untuk mengembangkan model bisnis baru yang berbasis syariah.
Peluang Menuju Pusat Ekonomi Syariah Dunia, Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia, seperti yang dicatat dalam kedua buku ini. Dalam Bank Muamalat Reborn, salah satu poin penting adalah bahwa ekonomi syariah harus menjadi bagian integral dari strategi nasional untuk meningkatkan daya saing global. Akuisisi Bank Victoria Syariah memberikan BTN peluang untuk menjadi pemain utama dalam mewujudkan visi ini, dengan memperluas layanan berbasis syariah ke pasar regional dan internasional.
Sebagai contoh, BTN dapat mengembangkan produk berbasis syariah yang dapat menarik investor internasional, seperti sukuk infrastruktur atau pembiayaan berbasis proyek halal. Dengan memanfaatkan jaringan global, BTN juga dapat mempromosikan Indonesia sebagai destinasi utama untuk investasi syariah.
Transformasi Digital untuk Masa Depan, Seiring dengan perkembangan teknologi, perbankan syariah di Indonesia harus mengadopsi transformasi digital untuk tetap relevan. Dalam Dua Dekade Ekonomi Syariah, pentingnya teknologi untuk mendukung inklusi keuangan syariah sangat ditekankan. BTN dapat memanfaatkan teknologi digital untuk menyediakan layanan yang lebih mudah diakses, seperti aplikasi mobile banking syariah atau platform e-commerce berbasis syariah.
Transformasi digital juga dapat membantu BTN dalam mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi. Teknologi seperti big data dan kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menganalisis perilaku pelanggan dan menciptakan produk yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Membangun Kepercayaan dan Loyalitas, Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah menjadi salah satu elemen kunci dalam masa depan sektor ini. BTN dapat belajar dari pengalaman Bank Muamalat yang membangun loyalitas pelanggan melalui pendekatan yang mengedepankan nilai-nilai syariah. Dengan memberikan layanan berkualitas tinggi dan transparan, BTN dapat memperkuat posisinya di pasar dan menarik lebih banyak pelanggan ke layanan syariah.