Kurangnya Inovasi Teknologi
Platform seperti Shopee dan Lazada terus berinovasi dengan fitur seperti live shopping dan personalisasi produk. Bukalapak tertinggal dalam hal ini, sehingga tidak dapat menarik generasi muda yang menginginkan pengalaman belanja yang lebih interaktif dan modern.
Manajemen dan Pengelolaan yang Kurang Efektif
Keputusan strategis yang terburu-buru, seperti diversifikasi yang tidak terencana, mengurangi efisiensi operasional. Perubahan kepemimpinan setelah IPO juga menciptakan ketidakstabilan di internal perusahaan.
Apakah Persaingan atau Faktor Internal Lebih Dominan?
Bukalapak menghadapi tantangan dari dua sisi: tekanan pasar eksternal yang intens dan kelemahan internal yang signifikan. Persaingan dari Shopee dan Tokopedia memang menciptakan tekanan besar, tetapi kelemahan internal Bukalapak memperburuk situasi ini.
Dominasi Persaingan Eksternal
Pemain besar seperti Shopee dan Tokopedia memiliki modal yang cukup untuk mempertahankan perang harga dalam jangka panjang. Mereka juga terus berinovasi dengan layanan baru, seperti logistik yang lebih efisien dan integrasi layanan pembayaran.
Dampak Kelemahan Internal
Bukalapak terlalu cepat melakukan diversifikasi tanpa mengokohkan bisnis intinya. Kurangnya inovasi, pengelolaan sumber daya yang tidak optimal, dan tekanan besar untuk memenuhi ekspektasi investor setelah IPO semakin memperburuk posisi Bukalapak di pasar.
Hubungan Simbiosis Negatif
Persaingan pasar yang intens memperbesar dampak kelemahan internal Bukalapak. Tanpa inovasi teknologi yang memadai atau strategi manajemen yang kuat, Bukalapak tidak mampu menyaingi langkah agresif dari pesaing utamanya. Sebaliknya, kelemahan internal memperburuk posisi Bukalapak dalam menghadapi tekanan pasar.