Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Outlook Perbankan Syariah Indonesia 2025, Menuju Transformasi Digital dan Ekosistem Berkelanjutan

8 Desember 2024   19:48 Diperbarui: 9 Desember 2024   11:58 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://feb.almaata.ac.id/2024/05/24/pengertian-dasar-kontrak-atau-akad-perbankan-syariah/

https://feb.almaata.ac.id/2024/05/24/pengertian-dasar-kontrak-atau-akad-perbankan-syariah/
https://feb.almaata.ac.id/2024/05/24/pengertian-dasar-kontrak-atau-akad-perbankan-syariah/

Tantangan yang Harus Diatasi

Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia masih rendah, sekitar 9,1% berdasarkan data OJK.

Upaya masif diperlukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap manfaat perbankan syariah.

Strategi literasi harus mencakup pendekatan berbasis komunitas, pelatihan digital untuk generasi muda, serta kampanye nasional yang melibatkan tokoh agama dan lembaga pendidikan.

Selain itu, akses ke produk perbankan syariah harus diperluas ke daerah-daerah terpencil melalui inovasi layanan digital dan pembukaan kantor cabang di daerah strategis.

Kompetisi dengan Perbankan Konvensional dan Fintech Perbankan syariah harus mampu menawarkan nilai tambah yang kompetitif dibandingkan perbankan konvensional dan fintech non-syariah yang agresif dalam digitalisasi.

Hal ini mencakup pengembangan produk inovatif yang sesuai dengan prinsip syariah, efisiensi operasional untuk menurunkan biaya layanan, serta investasi dalam teknologi terkini untuk meningkatkan pengalaman nasabah.

Persaingan juga semakin menantang dengan masuknya pemain fintech global yang menawarkan layanan berbasis syariah, sehingga mendorong perbankan syariah untuk berinovasi lebih cepat.

Konsolidasi dan Efisiensi Fragmentasi sektor perbankan syariah memerlukan langkah konsolidasi lebih lanjut untuk menciptakan institusi yang lebih kuat dan efisien.

Bank syariah kecil sering kali menghadapi tantangan dalam bersaing dengan bank konvensional besar, baik dalam hal kapasitas modal maupun jangkauan layanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun