Lawatan perdana Presiden Prabowo menjadi langkah strategis dalam mempertegas posisi Indonesia di panggung internasional, terutama dalam konteks ekonomi dan politik luar negeri. Dengan berpegang pada prinsip politik bebas aktif yang telah lama dianut, Prabowo menargetkan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.Â
Lawatan ini tidak hanya menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral, namun juga untuk menjalin kemitraan yang lebih kokoh dengan negara-negara besar seperti Tiongkok dan Amerika Serikat serta memperluas kerja sama dalam forum internasional seperti G20 dan APEC.Â
Melalui diplomasi ekonomi, Prabowo berharap dapat mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang kokoh, menjaga stabilitas ekonomi, dan mengoptimalkan posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi yang mandiri di kawasan Asia dan global.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan perubahan geopolitik yang cepat, pendekatan diplomasi Prabowo berfokus pada penciptaan hubungan yang seimbang dan berkelanjutan, di mana kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia tetap menjadi prioritas utama.Â
Dengan memperkuat hubungan internasional ini, Prabowo berupaya memaksimalkan potensi Indonesia dalam menghadapi tantangan global, sambil tetap memegang teguh prinsip bebas aktif yang memungkinkan Indonesia untuk bekerja sama tanpa terikat oleh kepentingan negara tertentu.
Hubungan dengan Tiongkok: Menjaga Keseimbangan Ekonomi dan Investasi
Sebagai mitra dagang dan investor terbesar di Indonesia, Tiongkok memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur, teknologi, dan energi Indonesia. Investasi Tiongkok telah membantu meningkatkan produktivitas ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, terutama di sektor-sektor strategis seperti transportasi, pembangkit listrik, dan energi terbarukan.Â
Dalam kunjungan ini, Prabowo menekankan pentingnya memastikan bahwa investasi dari Tiongkok tidak hanya menguntungkan investor asing tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat lokal dan perekonomian nasional secara keseluruhan.
Prabowo menyoroti beberapa proyek investasi Tiongkok, seperti pembangunan kereta cepat dan pelabuhan, yang membawa dampak ekonomi signifikan bagi Indonesia. Namun, dengan tetap berpegang pada prinsip bebas aktif, Prabowo berupaya menciptakan keseimbangan antara keuntungan yang diterima oleh Indonesia dan kepentingan Tiongkok, untuk mencegah ketergantungan ekonomi yang berlebihan.Â
Prabowo juga menegaskan pentingnya keterlibatan industri lokal dalam proyek-proyek ini sehingga Indonesia dapat meningkatkan kemampuan teknologi dan sumber daya manusianya.Â
Melalui diplomasi ekonomi yang seimbang, Indonesia berharap dapat memaksimalkan manfaat dari hubungan dengan Tiongkok tanpa mengorbankan kemandirian ekonomi.
Hubungan dengan Amerika Serikat: Memperkuat Kemitraan di Bidang Perdagangan dan Teknologi
Amerika Serikat adalah mitra penting bagi Indonesia dalam berbagai sektor, termasuk perdagangan, investasi, dan teknologi. Lawatan Prabowo juga berupaya memperkuat kerja sama di bidang teknologi dan inovasi, terutama dalam hal transformasi digital dan industri 4.0, yang sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju secara teknologi.Â
Kerja sama dengan Amerika Serikat di sektor teknologi dapat mencakup transfer pengetahuan dan pengembangan keterampilan tenaga kerja Indonesia agar lebih siap menghadapi era digital.
Prabowo melihat Amerika Serikat sebagai mitra yang dapat mendukung upaya Indonesia dalam meningkatkan produktivitas sektor industri dan pendidikan. Dalam konteks perdagangan, Amerika Serikat merupakan salah satu tujuan ekspor utama bagi produk Indonesia, seperti tekstil, elektronik, dan produk pertanian.Â
Prabowo berupaya menjaga akses pasar yang kuat untuk produk-produk Indonesia di Amerika Serikat serta meningkatkan investasi Amerika di sektor-sektor strategis, seperti energi dan kesehatan. Dengan memperkuat kemitraan ini, Prabowo berharap dapat memperluas peluang kerja sama yang lebih inklusif dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Peran dalam G20: Memperjuangkan Kepentingan Ekonomi Indonesia di Forum Ekonomi Dunia
Sebagai anggota G20, Indonesia memiliki peran strategis dalam menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang dan mendorong terciptanya kebijakan ekonomi global yang lebih adil dan inklusif.Â
Dalam forum G20, Prabowo berfokus pada isu-isu yang relevan dengan kondisi ekonomi Indonesia, seperti ketahanan pangan, transisi energi, serta pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Indonesia berupaya mendorong negara-negara maju untuk meningkatkan dukungan terhadap proyek-proyek infrastruktur di negara berkembang, yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat fondasi ekonomi.
Prabowo juga menggunakan forum G20 untuk mempromosikan peluang investasi di sektor-sektor unggulan Indonesia, seperti pariwisata, energi hijau, dan sektor pertanian.Â
Partisipasi aktif di G20 memperkuat posisi Indonesia sebagai jembatan antara negara maju dan negara berkembang, yang dapat membantu meningkatkan daya tawar dalam negosiasi perdagangan global serta meningkatkan iklim investasi di dalam negeri. Dengan demikian, G20 bukan hanya tempat untuk membahas tantangan global, tetapi juga sarana untuk mengoptimalkan potensi ekonomi Indonesia di tingkat internasional.
Peran dalam APEC: Mendukung Integrasi Ekonomi di Asia-Pasifik
APEC merupakan forum yang sangat penting bagi Indonesia, terutama dalam mendorong integrasi ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Melalui APEC, Indonesia dapat memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara di kawasan ini dan meningkatkan daya saing produk-produk lokal di pasar internasional.
Dalam APEC, Prabowo berupaya mengoptimalkan akses pasar untuk produk-produk unggulan Indonesia, terutama di sektor agrikultur, perikanan, dan UMKM, yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
Selain itu, APEC juga memberikan peluang bagi Indonesia untuk membahas isu-isu penting seperti perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan, yang menjadi perhatian utama di era ekonomi modern.Â
Prabowo menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang seimbang dengan perlindungan lingkungan, dan melalui APEC, ia berharap dapat mendorong lebih banyak investasi hijau di Indonesia. Dengan mendukung integrasi ekonomi di Asia-Pasifik, Indonesia berharap dapat meningkatkan daya saing dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Lawatan perdana Presiden Prabowo menandai langkah strategis dalam memperkuat posisi ekonomi Indonesia di tengah dinamika global. Melalui hubungan dengan Tiongkok, Amerika Serikat, G20, dan APEC, Prabowo berupaya menciptakan diplomasi ekonomi yang seimbang dan berkelanjutan, sesuai dengan prinsip politik bebas aktif. Dengan menjaga keseimbangan dalam hubungan internasional ini, Indonesia dapat memaksimalkan manfaat ekonomi sekaligus mempertahankan kemandirian dan stabilitas nasional.Â
Peran aktif dalam forum global ini diharapkan tidak hanya memperkuat daya saing Indonesia tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H