Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Dampak Kemenangan Trump Terhadap Perekonomian Indonesia

6 November 2024   19:39 Diperbarui: 7 November 2024   04:49 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ASEAN dan kerja sama regional lainnya bisa menjadi kunci untuk memperluas pasar ekspor dan meningkatkan daya saing kawasan dalam menghadapi kebijakan proteksionis AS.

Mendorong Digitalisasi dan Inovasi

Sektor digital dan teknologi bisa menjadi fokus utama untuk meningkatkan daya saing. Pemerintah perlu mendorong perusahaan dalam negeri untuk mengadopsi teknologi digital, memperluas e-commerce, dan memanfaatkan potensi ekonomi digital untuk memperkuat sektor usaha kecil menengah (UKM) dalam menghadapi persaingan global.

Target Pertumbuhan Ekonomi 8% dan Upaya Mendukungnya

Salah satu target ambisius yang ingin dicapai Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun. Untuk mencapai target ini di tengah ketidakpastian global yang mungkin timbul akibat kebijakan AS di bawah Trump, Indonesia harus melaksanakan sejumlah langkah tambahan:

Penguatan Investasi Infrastruktur

Investasi infrastruktur di dalam negeri, terutama yang berkaitan dengan konektivitas dan aksesibilitas, harus terus ditingkatkan. Infrastruktur yang memadai dapat mendukung efisiensi logistik, meningkatkan daya saing produk ekspor, dan menarik lebih banyak investor asing untuk berinvestasi di sektor-sektor yang mendorong pertumbuhan.

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Penguatan sektor pendidikan dan pelatihan vokasional sangat penting untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan produktif. Peningkatan kualitas SDM akan membantu meningkatkan produktivitas, terutama di sektor industri dan teknologi, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Reformasi Perpajakan dan Insentif Fiskal

Pemerintah perlu menawarkan insentif pajak yang lebih menarik bagi perusahaan domestik dan internasional yang berinvestasi di sektor prioritas seperti manufaktur dan teknologi hijau. Reformasi perpajakan yang memudahkan investasi akan menjadi kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Ekspansi Ekonomi Hijau dan Berkelanjutan

Mengembangkan ekonomi hijau dapat memberikan keuntungan ganda dengan menarik investor global yang berfokus pada keberlanjutan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru. Strategi ini juga mendukung komitmen Indonesia terhadap perubahan iklim dan target emisi yang rendah, yang menarik bagi investor internasional.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, kemenangan Trump dalam pemilu AS membawa dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian Indonesia, baik dari sisi perdagangan, nilai tukar, investasi, maupun stabilitas global. 

Untuk menghadapinya dan mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, Indonesia perlu memperkuat fundamental ekonomi, memperluas diversifikasi pasar ekspor, dan meningkatkan daya saing industri lokal. 

Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada kebijakan ekonomi negara lain dan menciptakan stabilitas ekonomi yang tangguh dalam menghadapi ketidakpastian global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun