Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Dampak Kemenangan Trump Terhadap Perekonomian Indonesia

6 November 2024   19:39 Diperbarui: 7 November 2024   04:49 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penguatan dolar AS juga dapat memicu arus keluar modal dari Indonesia karena investor global mencari aset yang lebih aman dalam bentuk dolar, terutama dalam kondisi ketidakpastian ekonomi. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko volatilitas di pasar keuangan Indonesia, serta memperlemah daya beli domestik mengingat banyak impor Indonesia menggunakan dolar.

3. Dampak pada Investasi Asing Langsung (FDI)

Indonesia merupakan negara yang cukup mengandalkan investasi asing langsung sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. Namun, dengan kebijakan yang lebih proteksionis, perusahaan-perusahaan AS yang ingin berinvestasi di luar negeri mungkin akan mengalami pembatasan lebih lanjut.

Jika Trump kembali berfokus pada "reshoring" atau menarik kembali pabrik-pabrik ke AS, maka ini bisa mengurangi potensi investasi dari AS di sektor-sektor kunci di Indonesia, seperti infrastruktur, manufaktur, dan teknologi. Hal ini dapat memengaruhi target pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan pemerintah Indonesia dan menunda proyek-proyek yang bergantung pada investasi asing.

4. Risiko Terhadap Stabilitas Global dan Dampaknya pada Indonesia

Kebijakan luar negeri Trump seringkali dipandang kontroversial, termasuk kebijakannya terhadap China. Ketegangan dagang antara AS dan China berpotensi memengaruhi negara-negara yang memiliki hubungan perdagangan kuat dengan keduanya, termasuk Indonesia.

Jika ketegangan ini kembali meningkat, permintaan global mungkin akan terpengaruh, yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia dan menekan sektor ekspor Indonesia.

Langkah Strategis yang Harus Dilakukan Indonesia

Untuk mengurangi dampak negatif dan memaksimalkan peluang dari perubahan kebijakan AS di bawah Trump, Indonesia perlu melakukan beberapa langkah strategis sebagai berikut:

Diversifikasi Pasar Ekspor

Indonesia perlu memperkuat hubungan perdagangan dengan negara-negara Asia lainnya, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika sebagai alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada pasar AS.

Memperkuat Ketahanan Ekonomi Domestik

Indonesia perlu memperkuat daya saing industri dalam negeri dengan mendorong sektor manufaktur dan jasa yang memiliki nilai tambah tinggi. Ini termasuk insentif untuk investasi di bidang teknologi, inovasi, dan SDM agar sektor-sektor strategis bisa tumbuh lebih kuat dan tidak terlalu bergantung pada pasar eksternal.

Stabilitas Kurs dan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) harus terus mengelola stabilitas nilai tukar rupiah, termasuk melalui intervensi jika diperlukan, serta memastikan cadangan devisa cukup untuk menghadapi fluktuasi.

Memperkuat Investasi Domestik

Kebijakan yang mendukung kemudahan investasi dalam negeri perlu ditingkatkan agar mampu menjadi motor pertumbuhan.

Reformasi struktural untuk meningkatkan daya tarik investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, penting untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan menarik investasi di sektor-sektor yang lebih tahan terhadap ketidakpastian global.

Memperkuat Kerja Sama ASEAN dan Regional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun