Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan UMKM sebagai Pendorong Pencapaian Sustainable Goals (SDGs)

1 November 2024   09:35 Diperbarui: 1 November 2024   09:38 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengembangan UMKM Sebagai Pendorong Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencapai kesejahteraan global yang inklusif dan berkelanjutan pada tahun 2030. SDGs terdiri dari 17 tujuan dan 169 target yang berfoku

s pada pemberantasan kemiskinan, penghapusan kelaparan, peningkatan pendidikan dan kesehatan, kesetaraan gender, hingga pelestarian lingkungan dan kerja layak. Dalam konteks ini, UMKM tidak hanya berfungsi sebagai penggerak ekonomi, tetapi juga sebagai elemen kunci dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut karena memiliki potensi besar dalam pemberdayaan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan ekonomi.

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan jumlah UMKM yang sangat besar, menyadari pentingnya sektor ini untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menunjukkan bahwa UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja.

 Mengingat skala dan pengaruhnya, pengembangan UMKM secara berkelanjutan dan terarah menjadi prioritas utama dalam mencapai berbagai target SDGs di Indonesia.

 Namun, UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan seperti akses permodalan, kurangnya keterampilan manajerial, dan keterbatasan dalam adopsi teknologi. Oleh karena itu, dukungan pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan sangat diperlukan untuk membantu UMKM mengatasi tantangan tersebut.

Dukungan ini bisa diwujudkan melalui kebijakan inklusif yang mendorong akses pembiayaan, inovasi produk, serta peningkatan kapasitas dan literasi keuangan. Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar lokal, tetapi juga untuk memperluas jangkauan UMKM ke pasar internasional.

 Dengan pengembangan yang tepat, UMKM dapat menjadi instrumen utama untuk pencapaian SDGs, terutama dalam mengentaskan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja yang layak, mendukung ketahanan pangan, dan mengurangi ketimpangan sosial.

Lebih jauh, sektor UMKM juga dapat berperan dalam mendukung kelestarian lingkungan melalui praktik bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti meminimalisasi penggunaan sumber daya alam dan mengurangi limbah produksi. 

UMKM yang bergerak di bidang produk ramah lingkungan atau energi terbarukan, misalnya, dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian SDG 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab) dan SDG 7 (energi bersih dan terjangkau). 

Dalam hal ini, lembaga keuangan juga berperan penting dalam menyediakan skema pembiayaan yang mendukung usaha-usaha berkelanjutan yang berdampak positif pada lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun