Lingkungan anak dibesarkan sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak secara fisik dan emosional. Perilaku anak-anak sebagian besar dipengaruhi oleh harapan dan tuntutan orang tua. Nilai-nilai dan cita-cita suatu budaya diturunkan ke generasi berikutnya melalui praktek pola asuh. Sehingga tidak asing lagi apabila anak dituntut untuk selalu sesuai dengan harapan orang tua.Â
3. Kurangnya dukungan psikologis
Orang tua penting dalam mendukung psikologis anak. Beberapa orang tua akan merasa acuh tak acuh terhadap perasaan anaknya. Perlakuan orang tua terhadap anak ini dapat memberikan kontribusi yang besar sekali terhadap perilaku sosial, emosi, dan intelektual anak. Dengan memberikan kepedulian dan dukungan kepada anak, dapat membuat perkembangan emosional sang anak berkembang secara sehat.Â
Pentingnya untuk menghentikan siklus trauma ini dimulai dari diri sendiri. Hal-hal yang perlu dilakukan :
1. Mendapatkan pendidikan tentang pola asuh yang sehat
Adanya pemahaman mengenai pola asuh yang sehat diharapkan orang tua bisa semakin bijak dalam memberikan pengasuhan pada anaknya. Orang tua dapat membantu perkembangan sang anak dengan cara merangsang kognitifnya. Seperti, menyediakan materi edukasi dan mengajak anak pada kegiatan edukasional. Dengan begitu, perkembangan anak dapat menjadi lebih optimal, baik dari segi intelektual, emosi dan psikologis.Â
2. Membangun kesadaran tentang dampak pola asuh
Orang tua perlu menyadari dampak pola asuh yang mereka terapkan terhadap anak. Orang tua dan anak perlu berkomunikasi untuk memahami perasaan dan kebutuhan anak. Orang tua juga perlu untuk memberikan perhatian emosi dalam diri sendiri maupun anak. Perlunya kerjasama dari kedua orang tua untuk berhati-hati dalam mendidik.Â
3. Mencari dukungan psikologis
Untuk mendapatkan pengetahuan dan mengenal anak lebih dalam, alangkah baiknya orang tua mengajak anak ke psikolog atau dokter anak. Psikolog atau dokter anak adalah perantara orang tua dalam mengenal anaknya lebih dalam. Dengan harapan orang tua dapat memahami sebab dari seorang anak berperilaku. Sehingga orang tua dapat berhati-hati dalam berbicara dan berperilaku kepada anak-anaknya.Â
Kesimpulan