Mohon tunggu...
Aishwara Indah
Aishwara Indah Mohon Tunggu... Perawat - mahasiswa

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pendapat Masyarakat Tentang Pemilu 2024

23 Juni 2024   13:21 Diperbarui: 23 Juni 2024   13:33 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat suara paslon capres-cawapres 2024 (dok. KPU)

Pemilu di Indonesia bukan hanya sekadar proses politik, tetapi juga cerminan dari kehidupan demokrasi negara ini. Proses ini memainkan peran kunci dalam menentukan arah politik, kebijakan publik, serta pembangunan negara secara keseluruhan. Tidak hanya itu, pemilu juga berkaitan erat dengan nasionalisme, karena pemilu adalah salah satu bentuk partisipasi aktif dalam kehidupan politik negara.

Menurut Hara (2000), nasionalisme merupakan persamaan keanggotaan dan kewarganegaraan dari semua kelompok etnis dan budaya di dalam suatu bangsa. Dalam kerangka nasionalisme, juga diperlukan sebuah kebanggaan untuk menampilkan identitasnya sebagai suatu bangsa. Kebanggaan itu sendiri merupakan proses yang lahir karena dipelajari dan bukan warisan yang turun temurun dari satu generasi kepada generasi berikutnya. 

Melalui pemilu, warga negara menunjukkan komitmen mereka terhadap negara dan bangsa, serta memberikan suara untuk menentukan arah masa depan negara. Tindakan ini mencerminkan rasa cinta dan kepedulian terhadap negara, yang merupakan inti dari nasionalisme. Selain itu, pemilu juga memperkuat identitas nasional dengan membentuk kesatuan dalam keberagaman politik dan sosial, menggarisbawahi nilai-nilai demokrasi dan keadilan yang menjadi fondasi negara.

Hasil dari wawancara yang telah kelompok kami lakukan dengan masyarakat dalam konteks pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024. Menurut pendapat mahasiswa FEB UMM dan satpam UMM mengenai pemilu 2024 yaitu sangat seru dan sangat didominasi oleh pemuda dalam menyuarakan suaranya dan dalam melakukan kampanye, semua paslon sangat kreatif untk mendapat suara terbanyak dari masyarakat. 

Ada juga beberapa penndukung masing-masing paslon sangatlah fanatik terhadap calon presiden dan wakil presiden pilihan mereka, sampai ada beberapa yang saling menjatuhkan satu sama lain dan mencari-cari kesalahan dari paslon lain. Seharusnya semua orang berha menyuarakan hak pilihnya sesuai dengan penilaian mereka terhadap masing-masing calon.

Hasil wawancara dari Bapak Lalu Muhammad Junaidi S.H., M.H selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram mengenai tentang pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024 yaitu pada pemilu kemarin sangat seru untuk dibahas, bahwa pondasi negara Indonesia adalah pancasila sehingga tujuan dari pemilu adalah salah satu penerapan dari nilai sila ke-4 yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, yang artinya di Indonesia ini dalam mengambil keputusan harus menurut kesepakatan bersama. 

Menurut Undang-Undang No 7 Tahun 2017 menyatakan bahwa pemilihan presiden dan wakil presiden ini dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Kebtulan di daerah lombok sini lebih dominan mendukung dari paslon nomer 1 akan tetapi tetap damai dengan pendukung paslon lainnya tetapi ada juga dibeberapa daerah di Indonesia yang pendukung paslon 1 dan 3 ada yang tidak terima dengan perolehan suara yang di peroleh calon mereka padahal bapak Junaidi sendiri disini merupakan salah satu anggota KPPS sehingga tahu dan yakin kecurangan yang diperkirakan itu tidak benar karena anggota KPPS menginput data sesuai dengan apa yang ada, dan bapak Junaidi berharap paslon yang terpilih bisa menjalankan tugas dan amanah yang diberikan rakyat indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun