Mohon tunggu...
Aishka Fairana
Aishka Fairana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Seorang Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Ikuti Pilihan Sendiri atau Pilihan Orangtua

11 Desember 2023   19:47 Diperbarui: 11 Desember 2023   20:47 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perilaku negatif dari masyarakat dan stereotip bahwa penderita gangguan mental merupakan seorang yang berbahaya semakin membuat penderita semakin merasa terisolasi sehingga para penderita merasa tidak layak untuk hidup dan memilih untuk melukai diri sendiri bahkan bunuh diri.

2. Dibutuhkan kepekaan kepada si penderita

Terkadang, ketika seseorang ingin bercerita, selalu dianggap remeh dan memberikam respons yang tidak baik seperti "kurang ibadah" atau bahkan membanding-bandingkan dengan masalah pribadinya. Inilah mengapa banyak orang yang lebih memilih diam dan tidak bercerita bahkan menarik diri dari pertemanan. 

3. Mengajak kerabat untuk berkonsultasi ke psikolog, psikiater ataupun mental health care

Jika kondisi penderita semakin hari kian memburuk, coba ajak dia untuk pergi berkonsultasi ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jangan pernah beranggapan orang yang pergi ke psikolog adalah "orang gila".

4. Menjadi pendengar yang baik untuk si penderita

Menyediakan waktu untuk mendengarkan cerita mereka dengan tulus. Daripada men-judge, lebih baik kalian memberikan pelukan atau sekadar temani dia dan menjadi pendengar yang baik. Setidaknya, jika tidak bisa memberikan solusi, jadilah pendengar yang baik. Karena terkadang seseorang bercerita tidak membutuhkan saran, tetapi hanya butuh untuk di dengar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun