Dalam proses penerbitan, tentu tidak akan terlepas dari peran seorang Editor atau penyunting naskah. Peranannya memang menjadi profesi yang krusial di bidang kepenulisan hingga tidak jarang, para pecinta dunia literasi, mengidam-idamkan profesi ini.
"Dengan jadi editor naskah, rasanya seperti punya kebanggaan tersendiri, kita bisa menyeleksi sebuah naskah, dan memaksimalkannya sebelum nantinya dibaca banyak orang," kata seorang editor.Â
Dengan adanya editor, penulis akan terbantu dalam melahirkan karya yang berkualitas. Jadi apa sih yang dikerjakan para editor? kira-kira skill apa yang harus dimiliki untuk jadi editor yang berkualitas?Â
Seorang editor atau sebagai pembaca pertama dari sebuah karya tulis, sebelum diterbitkan. Eitts.. tapi tidak hanya membaca, mereka juga menyeleksi karya tersebut apakah sudah sesuai dengan ketentuan, seperti tata bahasa, EYD juga berbagai pertimbangan lainya.Â
Editor merupakan orang yang menjembatani penulis dan penerbit sehingga buku tersebut akan layak terbit dan mampu sampai pada tangan pembaca.Â
Selain itu editor juga mempunyai 3 tugas utama, yaitu menjadi seorang layaknya editor yang mencari kesalahan, memperbaiki, memaksimalkan naskah (tulisan atau gambar) sebelum akhirnya diterbitkan, yang kedua, seorang editor beroperasi sebagai penerbit di mana ia harus terlibat dalam semua aspek, dan yang ketiga editor harus memiliki kemampuan artistik, yang juga memahami apa yang akan disampaikan ke pembaca.Â
Editor berperan sebagai jembatan antara penulis dan penerbit. Meskipun ia memiliki peranan dalam melahirkan buku-buku berkualitas, para editor umumnya jarang dikenal dibanding si penulisnya. Â
Pada umumnya, terdapat 3 bentuk jasa editor yang sering digunakan penerbit di antaranya:
- Developmental editor yang memberikan gambaran atau rangkuman evaluasi kepada penulis untuk membantunya melengkapi apa yang dibutuhkan sehingga tulisnya dapat lebih siap untuk diterbitkan.Â
- Proofreader yang terfokus untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam penulisan, tata bahasa, sebelum diterbitkan.
- Editor baris, bertugas mengidentifikasi kalimat/kata yang tepat untuk digunakan dalam penulisan, memastikan konsistensi nada tulisan dan sintaksis dalam suatu naskah.Â
Pada umumnya seorang editor adalah seorang sarjana pada bidang sastra, seperti sastra Inggris, bahasa Indonesia dan lainya. Untuk menjadi seorang editor maka ada beberapa skill yang harus kita persiapkan, di antaranya:
1. Memiliki tingkat ketelitian yang tinggiÂ
Ketelitian sangat penting dimiliki oleh seorang editor, dalam melakukan pengecekan dan konsistensi dalam sebuah tulisan, sehingga mampu dengan tepat dan tepat untuk segera memperbaiki dan mengkomunikasikannya dengan penulis.Â
Pengeditan merupakan pekerjaan yang cukup berat dan memakan waktu yang lama untuk hasil maksimal sehingga seorang editor pun harus teliti untuk membuat naskah menjadi layak terbit.
2. Memiliki pemahaman mengenai kebahasaan
Editor yang baik memiliki syarat secara mutlak yaitu harus menguasai ejaan, mengingat peranya sebagai penyunting naskah. Seperti penggunaan tanda baca, pemenggalan kata, penggunaan huruf kapital, singkatan dan sebagainya.Â
Pemahaman mengenai tata bahasa, juga penting bagi seorang editor. Editor harus benar-benar memahami setiap kata dan kalimat, yang baik dan benar, kata-kata baku, diksi yang sesuai, gaya penulisan dan cara pengutipan, serta yang tak kalah penting adalah kepekaan dalam memaknai juga merasakan kalimat. Kalimat kasar, kalimat halus dan kalimat mana yang baik dipakai dan mana yang perlu dihindari.Â
3. Komunikasi yang baik dengan penulis atau yang bersangkutan dengan karya
Seorang editor dalam melaksanakan tugasnya pasti tidak akan luput dari adanya komunikasi, salah satunya dengan tim penulis.Â
Kemampuan komunikasi ini diperlukan dalam menyampaikan informasi kepada penulis secara jujur dan efektif.
Contohnya ketika editor memberikan feedback kepada penulis, maka editor harus menyampaikan dengan sebaik mungkin, tanpa merendahkan kemampuan penulis malahan harus pintar-pintar menjaga hubungan kerja dengan kliennya tersebut.Â
Dengan komunikasi, dan layanan yang baik. Tentunya akan membuat penulis kembali, atau meningkatkan peluang layanannya, apalagi kalau buku yang di editnya mampu menyandang gelar best seller.
4. Keterampilan dan Pengetahuan sesuai bidang yang digarapnya
Editor harus memahami desain dalam tulisan, mampu mengoperasikan Microsoft Office serta aplikasi yang diperlukan lainya.Â
Dalam klasifikasinya, dalam bidang editor ini biasanya memiliki pendidikan minimal sarjana di bidang sastra, atau pendidikan di bidang jurnalistik, atau sastra, pengalaman kerja dibidang ini atau pernah menjadi penulis atau reporter pun akan dipertimbangkan.Â
Jangan lupa, pengetahuan sesuai bidang yang digarap juga penting nih, misalnya kalau ingin jadi editor di bidang teknologi, maka kita harus punya pengetahuan di bidang tersebut atau memiliki pengalam kerja di bidang teknologi tersebut, berlaku juga di bidang lainya. Pengetahuan ini tak lain untuk mempermudah, supaya lebih menguasai peran sebagai editor.Â
Selain skill di atas, seorang editor juga harus memiliki beberapa kepribadian yang dapat menunjang keberhasilan untuk menjadi editor yang berkualitas dan  profesional lhoo.Â
Kira-kira apa aja nih kepribadian yang sebaiknya dimiliki editor?Â
- Mampu berpikir analitis, atau menggunakan penalaran dan logika yang kuat dalam mengidentifikasi kekurangan, kelebihan dari suatu permasalahan dari tulisan atau karya yang tengah ia tangani
- Mencintai dunia kepenulisan, dengan cinta maka semua akan terasa mudah dan menyenangkan
- Mampu melakukan problem solvingÂ
- Kemampuan manajemen waktu yang baik, untuk menangani penerbitan buku sehingga dapat tepat waktu
Semoga ulasan ini bermanfaat, untuk para pecinta dunia kepenulisan atau yang punya cita-cita sebagai editor, penerbitan buku, dan sejenisnya teruslah bersemangat dan mengasah kemampuan , semoga berhasil!