Mohon tunggu...
Aisah Anastasia
Aisah Anastasia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030030_UIN Sunan Kalijaga

PRACTICE MAKES PERFECT

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menikmati Hidup Sembari Menunggu Ajal: Kanker Serviks, Penyakit Terekstrim di Dunia!

9 Maret 2023   21:16 Diperbarui: 9 Maret 2023   21:27 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Aktif secara seksual sejak usia muda

    Serviks yang belum matang pada usia belia, terutama <18 tahun, disinyalir lebih rentan mengalami infeksi HPV persisten.

FAKTOR RISIKO LAIN

Meskipun penyebab utama kanker serviks adalah HPV, tidak semua wanita yang terjangkit akan berprogres menjadi kanker. Berbagai faktor berikut juga turut berperan:

1. Penggunaan jangka panjang Pil KB Risiko kanker serviks meningkat saat wanita mengkonsumsi pil KB, namun menurun segera setelah dihentikan.

2. Kehamilan sebanyak 3 kali atau lebih Paparan HPV meningkat dengan aktivitas seksual yang lebih sering. Selain itu, ditemukan pula hubungan antara perubahan hormonal terkait kehamilan dengan berkembangnya kanker.

3. Berusia muda pada kehamilan pertama. Terutama pada wanita yang saat hamil pertama berusia <20 tahun.

4. Riwayat kanker serviks di keluarga. Risiko meningkat jika terdapat riwayat kanker serviks pada ibu, anak, atau saudara perempuan. Sebenarnya, tidak ditemukan mutasi genetik penyebab kanker serviks yang dapat menurun. Namun, diduga sebagian perempuan punya kecenderungan herediter yang menyebabkan pertahanan tubuhnya lebih lemah terhadap infeksi HPV.

5. Merokok. Merokok dapat menimbulkan kerusakan substansi DNA sel-sel serviks, yang menjadi cikal bakal lesi prekanker.

MENCEGAH KANKER SERVIKS

Mengingat besarnya peran HPV, upaya utama pencegahan kanker serviks pun nggak jauh-jauh dari menghindari virus tersebut, yang bisa dilakukan dengan cara:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun