Mohon tunggu...
Aisah Anastasia
Aisah Anastasia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030030_UIN Sunan Kalijaga

PRACTICE MAKES PERFECT

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mekanisme Koping: Peran Penting Bagi Kesehatan Mental Pejuang Kanker Serviks

4 Maret 2023   19:25 Diperbarui: 4 Maret 2023   19:32 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Website Kompas (kompas.com)

MEKANISME KOPING

Mekanisme koping merupakan cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam (Taylor, 2003).

Seseorang yang menderita penyakit terminal seperti kanker serviks memerlukan strategi dan bantuan untuk mengatasi stres akibat kondisi yang dialaminya.

Diagnosis kanker serviks dapat menjadi stresor (faktor yang mengakibatkan stres). Stresor akan memberikan pengaruh baik atau buruk bagi seseorang, tergantung dari bagaimana orang tersebut menghadapi dan meresponnya.

FUNGSI KOPING

Lazarus (1984) menjelaskan bahwa koping memiliki 2 fungsi utama, yaitu:

1. Emotion focused coping

     Fokus pada respon emosi saat stres, seperti terus menangis atau marah saat rasa nyeri muncul.

2. Problem focused coping

     Mengarah pada penurunan tuntutan stres dan peningkatan kemampuan menghadapi stres, seperti mencari pengobatan dan menambah keterampilan lain.

GAYA MEKANISME KOPING

Nasir (2011) menjelaskan bahwa gaya mekanisme koping ada 2, yaitu Koping Positif dan Koping Negatif.

Koping Positif:

1. Kemampuan problem solving (memecahkan masalah)

2. Utilizing social support (mencari dukungan sosial dari orang lain) 

3. Looking for silver lining (menemukan hikmah atas masalah yang terjadi)

Koping Negatif:

1. Avoidance (menghindari masalah dengan beralih pada hal-hal yang negatif, seperti menggunakan obat-obatan terlarang)

2. Self blame (menyalahkan diri sendiri)

3. Wishfull thinking (larut dalam pikiran yang berandai-andai)

MEKANISME KOPING PADA PEJUANG KANKER SERVIKS

Pejuang kanker serviks memiliki mekanisme koping yang berbeda-beda, ada yang positif dan negatif. Berikut adalah beberapa bentuk koping positif dan negatif.

Koping Positif:

1. Mencari informasi tentang penyakit yang diderita 2. Melakukan relaksasi untuk mengurangi rasa sakit saat proses pengobatan

3. Berbicara dengan orang lain untuk mengurangi rasa sakit dan mendapatkan motivasi

4. Ridha terhadap ketetapan Allah, termasuk kondisi sakit yang diderita

5. Tidak putus asa dan terus berikhtiar menjalani proses pengobatan

Koping Negatif:

1. Sering menangis dan menarik diri dari sekitar

2. Memarahi orang di sekitar

3. Merasa tidak nyaman dengan perubahan fisik akibat kemoterapi

4. Tidak ingin melanjutkan kemoterapi

5. Berdiam diri dan tidak mau diganggu

6. Menyalahkan tuhan

BENTUK DUKUNGAN YANG DAPAT DIBERIKAN UNTUK PEJUANG KANKER SERVIKS

1. Dukungan Emosional

     Memberikan perhatian, empati, kasih sayang, dan kepercayaan. Dukungan emosional akan membuat penderita kanker serviks tidak merasa berjuang sendirian karena adanya support dari orang-orang di sekitarnya.

2. Dukungan Appraisal

    Merupakan bantuan berupa nasihat yang berkaitan dengan suatu masalah untuk membantu mengurangi stresor.

3. Dukungan Instrumental

     Menyediakan bantuan materiel, seperti meminjamkan atau memberikan uang dan memfasilitasi pasien untuk mendapatkan pengobatan terbaik.

4. Dukungan Informasional

     Memberi informasi tentang alternatif pengobatan lain yang dapat dikombinasikan, seperti penggunaan obat herbal dan dampak selama menjalani kemoterapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun