Kedua, karakteristik siswa; adanya perbedaan karakteristik siswa dipengaruhi oleh latas belakang kehidupan sosial ekonomi, budaya, tingkat kecerdasan, dan watak mereka yang berlainan antara satu dengan yang lainnya, menjadi pertimbangan guru dalam memilih metode apa yang terbaik digunakan dalam mengkomunikasikan pesan pembelajaran kepada anak.
Ketiga, situasi dan kondisi (setting); di samping adanya perbedaan karakteristik siswa, tujuan yang ingin dicapai, juga tingkat sekolah, geografis, sosiokultural, menjadi bahan pertimbangan dalam memilih metode yang digunakan sesuai dengan setting yang berlangsung,
Keempat, perbedaan pribadi dan kemampuan guru; seorang guru yang terlati bicara desertai dengan gaya dan mimik, gerak, irama, tekanan suara akan lebih berhasil memakai metode ceramah dibanding guru yang kurang mempunyai kemampuan bicaranya.
Kelima, sarana dan prasarana; karena persediaan sarana dan prasarana yang berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, maka perlu menjadi pertimbangan guru dalam memilih metode mengajarnnya.Sekolah yang memiliki peralatan dan media yang lengkap, gedung yang baik, dan sumber belajar yang memadai akan memudahkan guru dalam memilih metode yang bervariasi.
REFERENSI
Ngalim Purwanto. 2010. lmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Oemar Hamalik. 2012. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
S. Nasution. 2009. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Siti Meichati. 2014. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:FIP-IKIP.
Munir Yusuf Sutari Imam Barnadi. 2016. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta:FIP-IKIP Yogyakarta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI