Inklusi Gender dalam Tarian Kabasaran
Seiring waktu, tarian Kabasaran juga menjadi simbol inklusi gender. Pada awalnya, tarian ini hanya dilakukan oleh laki-laki. Namun, Linda Watulingas, seorang mahasiswi Universitas Sam Ratulangi, menjadi perempuan pertama yang menarikan tarian Kabasaran. Langkah ini membuka jalan bagi perempuan untuk terlibat dalam pelestarian budaya ini.
Tarian Kabasaran tidak hanya menjadi representasi budaya Minahasa, tetapi juga simbol keberanian, kekuatan, dan kebersamaan. Dengan terus berkembangnya bentuk dan makna tarian ini, Kabasaran menjadi bukti bahwa tradisi dapat beradaptasi tanpa kehilangan esensinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI