Mohon tunggu...
Airoh Renaldi
Airoh Renaldi Mohon Tunggu... Politisi - Manusia Biasa

WNI Pagaralam, Sumatera Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cahaya

3 Januari 2020   07:52 Diperbarui: 3 Januari 2020   07:56 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senyum mu candu diujung derita
Sosok mu hadir menenangkan raga
Didekat mu waktu terasa  halu
Berpisah adalah akhir dari sebuah cerita 

Pergi mu menyayat luka
Tak ada lagi gelak tawa mu
Bayang mu datang dan pergi
Sesuka hati tanpa Permisi 

Malam yang indah menghilang ntah kemana
Jiwa terasa hampa diselimuti kesunyian
Hati menjadi gelap gulita
Senja yang dulu hadir hanya fatamorgana

Setidaknya ada cahaya lama menyinari hati yang mati
Walau memudar dia selalu menyinari
Cahaya itu bernama keluarga 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun