RAKYAT Indonesia sebagian besar itu gampang lupa. Ya, termasuk saya.Â
Contohnya gini. Belum ada seminggu setelah ramai-ramai memposting foto miris Aylan Kurdi dan mengutuk negara-negara yang menolak bocah pengungsi asal Suriah tersebut, banyak masyarakat kita yang sudah memposting foto saat mereka jalan-jalan di luar negeri atau foto makanan yang mereka pesan saat mereka nongkrong di sebuah kafe.
'Kekinian' kata mereka.
Cacian, dan sumpah serapah yang mereka lontarkan dengan penuh amarah saat memposting foto Aylan Kurdi dengan cepat berganti, "Jangan ngaku orang Indonesia kalau belum ke sini." Atau "Sumpah, ini makanan enak banget, lo semua harus nyoba gaes."
Dan... Mereka yang kemarin jadi pendekar HAM dadakan kembali lagi ke wujud asal mereka, masyarakat hedonis. Ya, masyarakat yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Masyarakat yang gemar menilai orang lain berdasarkan fisik saja, tanpa melihat keperibadian orang tersebut, baik atau tidak.
Bagi mereka, memposting foto Aylan Kurdi plus sumpah serapah bak pendekar HAM, menjadi hal yang harus mereka lakukan agar dianggap sebagai 'Kaum Kekinian'.
Mengenai nasib Aylan Kurdi-Aylan Kurdi lainya mereka dengan mudah akan segera dilupakan, semudah saat mereka memposting foto kekinian mereka.
Hehehe Lupa.... Iya!
Pun begitu dengan foto selfie dua anggota dewan pecinta donald. Foto yang konon katanya membuat malu harga diri bangsa itu, beberapa hari ini berseliweran di sosial media, dan pastinya ditambah dengan cemooh, dan juga sindiran.
Serunya, selain banyak yang mengritik, kelakuan dua anggota dewan pecinta donald itu ada juga yang membela. "Apa salahnya, cuma foto selfie kok," begitu kata mereka.
Alhasil, perdebatan seru pun berlangsung. Mirip-mirip seperti perdebatan saat pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak beberap waktu lalu.
"Ketuanya kan anti asing aseng, eh ini anak buahnya malah foto dengan asing dan aseng," sindir sang pengecam. "Ah ini kan cuma pengalihan isu, rupiah yang anjlok," balas sang pembela.
Edaaan... Seru kan?
Tapi, coba saja liat beberapa hari ke depan. Foto dua anggota dewan pecinta donald ini pasti dengan sendirinya akan menguap. Otot-otot leher sang pengecam dan sang pembela yang naik saat mereka marah dan berdebat, akan kembali normal lagi.Hingga kemudian akan muncul postingan sebuah foto saat mereka kongkow di salah satu kafe. "Sumpah, ini makanan enak banget, lo semua harus nyoba gaes."
Hehehe Lupa lagi?.... Iya!
Nah ngomong-ngomong masalah lupa, ada yang inget gak ya kalau hari ini, Rabu 9 September 2015, merupakan hari ulang tahun Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Iya, Pak SBY, Presiden keenam Indonesia.
Pasti ada yang lupa kan. Beliau baru 10 bulan loh turun dari jabatan sebagai Presiden Indonesia, masa udah gak ada yang ingat. Jahat!
Makanya, jangan mikirin Jokowi terus. Sekali-kali ingatlah sama Pak SBY. Ya walau hanya sekedar mengucapakan selamat ulang tahun kepada beliau setahun sekali.
Nah, sebagai usaha saya agar tidak masuk sebagai bagian dari bangsa yang pelupa, melalui tulisan ini saya juga mau mengucapkan selamat ulang tahun kepada Pak SBY. Ya walau saya tidak ingat persis ulang tahun yang ke berapa, setidaknya saya tidak lupa kepada Presiden keenam Indonesia ini.
Hehehe..
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H