Aku hanya akan bicara dalam huruf, berupa kata
Bukan lewat mata apalagi harus lewat rasa yang harus kueja
Itu hanya menyebar benih yang mati dalam genggam
Kurasa ku telah jatuh dalam cintamu, saat kupasang tangan di
punggungmu
Saat keduaku kembali ulangi gagalku,
Genap bersamamu susuri jalan tikus, pulang dalam hujan yang tiba-tiba menemani
Kisah hanya kau dan aku
Tahukah kau kukira waktu itu hanyalah dejavu dari masa lalu
Semua hanya kulipat rapi
Sudahkah semua terlambat?
Jawaban adalah harapan
Kuuntai, kunanti dengan basah dalam tangan
Kediri 23072011 at 8:22 am
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H