Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Resepsi Sederhana, Menikah Tanpa Utang

4 Desember 2024   21:43 Diperbarui: 5 Desember 2024   07:58 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pernikahan (Sumber: Pexels/Emma Bauso)

Bagaimana cara melaksanakan resepsi sederhana? Yang kamu perlu lakukan pertama adalah menerima keadaan. Jangan paksakan kehendak hanya untuk mengikuti keinginan emosional sesaat.

Pernikahan memang hanya sekali seumur hidup, semua perempuan menginginkan pernikahan yang berkesan, tetapi apakah pernikahan yang berkesan itu pernikahan yang megah?

Menurut saya tidak, karena yang terpenting dalam pernikahan yaitu terucapnya janji pernikahan dari kedua pengantin. Pernikahan yang sakral antara pengantin, dan menyatukan dua keluarga.

Mungkin cukup aneh untuk beberapa orang, tetapi resepsi pernikahan sederhana justru lebih berkesan bagi saya. Lima tahun lalu, saya mengadakan resepsi yang dibilang sangat sederhana, bahkan mungkin bukan resepsi. Hanya acara akad nikah dengan mengundang keluarga saja. Total tamu yang datang tidak lebih dari 150 orang. Saya hanya memesan tidak lebih dari 150 porsi makanan, dan menyebarkan hanya 50 undangan saja. Tidak ada teman yang datang, hanya tetangga dekat rumah, keluarga suami, dan keluarga saya sendiri.

Tidak ada panggung pernikahan, tidak ada dekorasi apa pun pada tempat saya dan suami duduk atau berdiri saat pernikahan. Saya sengaja memilih tempat pernikahan dengan dekorasi alam, pohon, bunga, tumbuhan, dan rerumputan agar tetap rindang, sehingga tamu tidak kepanasan. Saya menyambut kedatangan tamu dengan mengelilingi tempat resepsi, mendatangi setiap orangtua dan lansia yang datang karena mereka semua keluarga.

Saya hanya menyewa satu gaun sederhana untuk akad nikah, dibantu teman adik sebagai MUA, dan adik sendiri sebagai fotografer. Saya memang meminta bantuan saudara untuk mengawasi jalannya pesta pernikahan, tetapi tidak ingin terlalu merepotkan keluarga untuk menjadi penanggung jawab segala urusan dalam pesta pernikahan.

Saya tidak menyewa tempat pernikahan. Dengan kebaikan dari pemilik restoran, tempat itu sengaja ditutup selama acara karena bagi pemilik, tamu yang datang cukup banyak. Restoran itu dulu memang membatasi tamu untuk acara pernikahan. Saya menikah di restoran sederhana bergaya Jawa, Griya Oetami.

Dulu tidak terpikirkan oleh saya untuk berutang. Saya juga tidak ingin membebani orangtua dengan biaya resepsi yang mahal. Saya paham, masih ada adik-adik yang sedang kuliah pada waktu itu. Saya hanya ingin segera membangun rumah tangga sederhana bersama pasangan. Dan bagi saya, pernikahan yang sangat sederhana itu begitu berkesan di hati.

Apabila kamu punya rumah yang cukup luas, gunakan saja sebagai tempat resepsi pernikahan, tidak perlu menyewa gedung. Batasi tamu yang diundang. Jika kamu memiliki teman MUA atau fotografer, maka gunakan jasa mereka. Ingat, kamu tetap harus menghargai, walaupun teman, jangan meminta diskon yang tidak masuk akal.

Perhatikan rasa makanan yang akan disajikan pada pesta pernikahan. Meskipun sederhana, tetapi makanan yang kamu sajikan tetap harus layak dimakan, dan memiliki rasa yang enak agar tamu tidak kecewa. Buatlah tamu mengingat keramahanmu sebagai pengantin. Sediakan tempat pernikahan yang nyaman agar tamu bisa duduk, tidak lelah berdiri. Sajikan makanan yang sederhana, tetapi lezat dan berkesan bagi tamu yang datang.

Apakah kamu ingin segera menikah? Jika iya, maka jangan malu untuk menikah dengan kesederhanaan. Sederhana itu tidak memalukan kok. Selama kamu memberikan pengertian kepada orang-orang di sekitar. Pernikahan yang benar bukan pernikahan dengan membawa utang, tetapi pernikahan sederhana untuk mencapai kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun