Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kepala Peyang pada Bayi, Apakah Bisa Kembali Normal?

9 Desember 2023   13:47 Diperbarui: 9 Desember 2023   14:07 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, kepala peyang bayi yang disebabkan tekanan besar di jalur lahir saat dilahirkan. Seperti yang sudah saya ceritakan di atas, saya kesulitan mengatur pernapasan pada saat kelahiran anak kedua, sehingga membuat kepala bayi saya saat dilahirkan agak menonjol sedikit ke atas. Jadi, sisi lain terlihat agak peyang. Saya sangat bersyukur, untuk kondisi ini berangsur normal hanya dalam beberapa hari setelah kelahiran bayi saya.

Sedangkan untuk penyebab ketiga, menurut hellosehat.com, bayi yang lahir prematur sangat rentan, bahkan jauh lebih rentan dibandingkan dengan bayi yang lahir pada usia kandungan ibu di 38-42 minggu. Kondisi bayi prematur yang membuatnya membutuhkan perawatan dengan alat khusus lebih lama, sehingga lebih sering tidur dalam posisi telentang di waktu yang lama dan menyebabkan kepala peyang.

Cara pencegahan agar kepala bayi tidak peyang

Ada beberapa saran dari hellosehat.com (04/09/2023) agar kepala bayi tidak peyang, yaitu mengubah posisi kepala bayi ke kanan dan ke kiri saat tidur, sering menggendong bayi, dan melakukan latihan perut dengan memposisikan bayi tengkurap ketika sedang bangun (tummy time).

Bayi baru lahir lebih sering berada dalam posisi telentang, kita bisa mengarahkan kepala bayi ke kanan dan ke kiri saat sedang tidur. Hal ini agar kepala bayi tidak terlalu lama tertekan di satu sisi.

Kalau kamu memiliki bantal peyang, bisa menjadi solusi agar posisi kepala bayi tetap terjaga dengan baik. Namun, penggunaan bantal peyang pada bayi harus tetap diawasi. Ingat, paling baik bayi tidak menggunakan bantal, risiko SIDS bisa mengancam bayi dalam penggunaan bantal saat tidur.

Kemudian, semakin sering kamu memvariasikan posisi menggendong, dan sering menggendong bayi, maka cukup untuk mengurangi tekanan pada kepala bayi. Sehingga, mengurangi risiko kepala bayi peyang. Seringlah menggendong dalam posisi bayi tegak, didekap, atau miring.

Perlu diperhatikan juga, saat proses pemberian ASI eksklusif secara langsung atau ibu menyusui bayi harus bergantian posisi, sembari menggendong pada tangan kanan atau kiri.

Ketika bayi sudah memasuki usia tummy time atau belajar tengkurap, maka kamu harus sesering mungkin membiasakan bayi tengkurap. Sebenarnya tidak ada batasan usia kapan waktu tepat tummy time, tetapi baiknya setelah beberapa minggu kelahiran atau bayimu sudah berusia lebih dari satu bulan. Tidak hanya mencegah kepala peyang, tummy time juga juga memperkuat otot leher dan mengembangkan kemampuan motorik bayi.

Lalu, bagaimana kalau sudah terlanjur kepala bayi peyang? Saya sangat merasakan kekhawatiran ibu karena bayi saya juga sempat mengalami kepala peyang. Selama ini saya berusaha mengurangi peyang pada kepala bayi dengan tindakan pencegahan tersebut. Apalagi ketika sudah sering tummy time, secara tidak langsung kebiasaan tummy time mengangkat bagian kepala yang datar agar perlahan kembali normal.

Saya sangat senang, perlahan kepala peyang pada bayi saya kembali normal. Walau membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan pada usia bayi enam bulan, masih sedikit peyang. Memasuki usia sembilan bulan, bentuk kepala anak kedua saya sudah terlihat normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun