Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Self Harm pada Generasi Muda Makin Menjamur, Jadi Tren Negatif

16 November 2023   06:50 Diperbarui: 16 November 2023   09:43 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bimbingan konseling pada anak | Sumber: pexels.com/Gustavo Fring

Secara garis besar dari keterangan beberapa psikolog tersebut, self harm pada anak terbagi menjadi dua alasan. Alasan pertama karena anak kesulitan mengelola emosi saat mengalami masalah dalam hidup. 

Alasan kedua untuk mengikuti tren media sosial semata. Kedua alasan ini sama-sama berdampak negatif untuk anak. Apalagi, yang biasanya self harm hanya terjadi pada anak SMP dan SMA, sekarang sudah dilakukan anak SD.

Sangat perlu upaya untuk mengantisipasi self harm pada generasi muda. Upaya ini harus dilakukan bersama-sama sekolah, pemerintah, dan paling utama orangtua.

Pertama, orangtua harus mengontrol dan mengawasi pemakaian media sosial pada anak. 

Peranan orangtua menjadi yang paling utama karena orangtua yang memiliki waktu paling lama bersama anak. Orangtua harus lebih teliti pada tontonan anak, kalau bisa dibatasi. Orangtua juga harus memberikan pengertian pada anak, tontonan apa yang layak dan tidak layak untuk ditonton di media sosial.

Tidak hanya itu, orangtua juga harus memberikan suasana yang kondusif dan positif di rumah, sehingga anak bisa melalui tumbuh kembang dengan baik. Membuat anak tidak mengalami tekanan yang mengakibatkan mental illness. Membantu anak menemukan jati diri dengan cara yang tepat.

Kedua, sekolah dan pemerintah harus bekerja sama memberikan sosialisasi dan bimbingan konseling pada anak di sekolah. 

Tidak semua anak hidup di lingkungan yang baik, beberapa anak mungkin mengalami tekanan mental. Pengoptimalan ruang BK sebagai tempat ternyaman untuk bercerita dengan guru BK yang menyenangkan, menjadi solusi agar anak bisa melewati masa sulit di tengah kondisi lingkungan yang kurang mendukung.

Sosialisasi mengenai dampak self harm juga sangat diperlukan di sekolah. Agar anak tak lagi melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri. 

Bagi anak yang sudah terlanjur melakukan self harm, perlu dilakukan pendampingan psikolog atau bimbingan konseling untuk menyadarkan kekeliruan perilaku yang dilakukan.

Ketiga, kita sebagai orang terdekat, selain orangtua, baik selaku sahabat, atau keluarga terdekat harus lebih peka pada mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun