Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Self Harm pada Generasi Muda Makin Menjamur, Jadi Tren Negatif

16 November 2023   06:50 Diperbarui: 16 November 2023   09:43 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bimbingan konseling pada anak | Sumber: pexels.com/Gustavo Fring

Kasus terakhir yang saya ketahui adalah kasus 76 siswa SMP di Magetan yang menyayat tangannya sendiri. Dari penjelasan Kompas.com (19/10/2023), sebanyak 76 siswa SMP menyayat tangannya sendiri. Data ini merupakan hasil screening Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan pada sejumlah sekolah.

Namun, kasus di Magetan agak berbeda. Alasan para siswa SMP melakukan self harm karena mengalami permasalahan. Beberapa permasalahan yang dialami dalam keluarga, teman atau pacar menjadi penyebab mereka melakukan self harm. 

Sayatan tersebut merupakan goresan yang sengaja dibuat oleh mereka menggunakan salah satu benda tajam yaitu pecahan kaca, jarum, dan penggaris.

Semua kasus tersebut, secara sigap telah ditangani oleh Sekolah, Dinas, Pemerintah Kabupaten, dan Kementerian PPPA dengan melakukan bimbingan konseling dan pendampingan psikologi pada siswa atau anak sekolah yang melakukan self harm. 

Kini Dinas dan Pemerintah Kabupaten masing-masing provinsi masih bekerja sama dengan sekolah untuk terus mendata dan melakukan inspeksi pada anak sekolah untuk menghindari self harm terus berulang.

Upaya antisipasi self harm pada generasi muda

Pada berita di laman resmi UGM (09/07/2021), Psikolog Nurul Kusuma H., M.Psi. mengatakan, self harm merupakan segala hal yang dilakukan untuk menyakiti diri sendiri. 

Self harm dilakukan secara sengaja dan biasanya tersembunyi, menjadikan diri sebagai objek. Ada berbagai cara untuk menyakiti diri sendiri, contohnya dengan membenturkan badan, menyayat, menjambak rambut, menggaruk, overdosis, sampai pada tindakan mutilasi diri.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa self harm ada yang bersifat "Non-suicidal Self Injury (NSSI), dan ada yang bersifat atau mengarah kepada "suicidal attempt". 

Nopi Rosyida Q. menambahkan bahwa self harm digunakan sebagai cara untuk mengatasi perasaan yang sulit dikelola, pikiran yang sangat mengganggu atau memori tentang peristiwa yang menyakitkan.

Dalam Kompas.com (19/10/2023), Psikolog Universitas Jember, Senny Weyara Dienda Saputri menegaskan bahwa fenomena 11 siswa SD yang melakukan self harm karena mengikuti tren TikTok, mereka hanya ingin mendapatkan pengakuan dari lingkungan. Menurutnya, konten challenge di media sosial sangat berbahaya apabila ditiru oleh anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun