Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

5 Warisan Penting Orangtua pada Anak Selain Harta

11 September 2023   14:43 Diperbarui: 15 September 2023   17:54 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi warisan orangtua | Sumber: pexels.com/Migs Reyes

Kalau membicarakan mengenai warisan, yang ada dalam pikiran kita pasti emas, rumah, tanah, uang, atau harta benda lain yang berharga. Anak langsung sumringah dan berharap mendapatkan sesuatu yang besar dari sebuah warisan.

Orangtua selalu menginginkan yang terbaik untuk anak. Orangtua juga selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak. Mengenai warisan berupa harta, semua orangtua pasti akan memikirkannya. Namun, setiap keluarga mempunyai tingkat kesejahteraan ekonomi berbeda.

Tahukah kamu? Ada warisan lain yang diberikan orangtua pada anak selain harta. Warisan itu menurut saya lebih berharga dan lebih penting daripada harta. Penasaran warisan apa itu?

Warisan genetik dan penyakit

Nah, sudah pasti dong! Salah satu warisan dari orangtua yang paling terlihat adalah warisan genetik. Berita yang diterbitkan parapuan.co (13/03/2022) membahas mengenai gen yang diwariskan ayah pada anak.

Menurut Bright Side, warisan dari ayah yang diturunkan pada anaknya yaitu tinggi badan, masalah gigi, jenis kelamin, lesung pipi, sidik jari, dan bersin. Wah, saya baru mengetahui bahwa bersin ternyata diturunkan dari ayah. Pantas saja, bersin anak saya mirip dengan ayahnya.

Sedangkan dalam berita cnbcindonesia.com (24/07/2023), ada beberapa kondisi genetik yang diturunkan dari ibu. Warisan dari ibu pada anak berupa kondisi mata, kecerdasan, penampilan fisik, pola tidur, penuaan, kesehatan mental.

Ada pula penyakit yang diturunkan dari ibu pada anaknya seperti diabetes, kanker, atau penyakit mitokondria. Apalagi, kesehatan mental anak salah satunya bisa diturunkan dari ibu, kok bisa?

Menurut keterangan lebih lanjut dari cncbindonesia.com (24/07/2023), terdapat penelitian tahun 2016 yang dilakukan pada 35 keluarga. Dan hasilnya, didapatkan fakta bahwa depresi lebih cenderung diturunkan dari ibu ke anak perempuan, dibandingkan dari ayah ke anak perempuan atau ayah ke anak laki-laki.

Pada 2010, di penelitian sebelumnya juga diungkapkan mengenai kekurangan serotonin pada ibu saat masa kehamilan bisa menyebabkan gangguan mental ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) pada bayi ketika dilahirkan.

Serotonin adalah hormon yang bisa memperbaiki suasana hati ibu menjadi lebih baik. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu menjaga kesehatan fisik dan mental. Menjaga kesehatan ibu menjadi tugas bersama ayah dan keluarga.

Kenangan anak selama bersama orangtua

Kenangan anak selama bersama orangtua menjadi sebuah warisan yang sangat berarti bagi hidup seorang anak. Dalam kenangan, anak bisa mengingat momen sedih, bahagia, ceria, kesal, dan semua perasaan yang dirasakan saat bersama orangtua.

Kenangan ini suatu saat akan menjadi sesuatu yang manis dalam hidup ketika anak sudah mulai beranjak dewasa. Tidak semua anak bisa merasakan indahnya tinggal bersama orangtua. Tidak semua anak mampu menikmati masa kecil yang menyenangkan dengan orangtua.

Saat orangtua sudah tidak ada, anak akan menjadikan kenangan bersama orangtua sebagai sesuatu yang sangat berharga ia miliki. Kenangan itu akan menjadi penyemangat untuk anak menjalani hidup kelak.

Jika kamu sekarang merupakan orangtua yang sedang memiliki anak bayi dan balita, jangan pernah sia-siakan waktumu hanya untuk sibuk bekerja. Ingat selalu luangkan waktu bersama anakmu, agar kamu tidak pernah melewati sedikit saja momen penting dalam hidupmu dan anakmu.

Bukan hanya anak yang mendapatkan kenangan indah itu, kamu juga akan merasakan kebahagiaan yang tiada tara saat bersama anak.

Ilmu pendidikan dan agama sebagai bekal anak

Kita tidak bisa mengelak, ilmu pendidikan dan agama selalu menjadi hal penting yang harus diajarkan pada seorang anak. Kedua ilmu ini merupakan bekal anak untuk menghadapi kehidupan yang serba rumit setelah keluar dari rumah.

Tugas orangtua bukan hanya memastikan anak mendapatkan pendidikan yang layak untuk menyandang gelar sarjana. Pengetahuan yang diajarkan pada anak saat bersekolah memang penting sebagai persiapan ketika anak sudah berjalan sendiri.

Namun, mendidik anak agar memiliki kepribadian yang baik adalah hal utama yang harus dilakukan orangtua. Penguatan agama juga menjadi sesuatu yang harus diajarkan oleh orangtua. Kedua hal ini adalah warisan terbaik yang menjadi bekal anak di masa depan.

Lingkungan yang baik untuk anak

Saya pernah bertanya pada suami tentang hal ini :

Apa alasannya sering berbuat baik pada orang lain, walau sedang dalam kondisi sulit?

Ia menjawab, bahwa salah satu alasannya sering berbuat baik adalah untuk anak. Harapannya ketika kami sudah tiada nanti, anak-anak kami akan memiliki lingkungan yang baik disekitarnya.

Lingkungan yang baik untuk anak adalah warisan yang sangat berguna. Anak akan dikelilingi dengan orang yang baik, sehingga bisa menjalani hidup dengan baik tanpa orangtua.

Orangtua tidak bisa terus bersama anak. Kita tidak pernah mengetahui siapa yang akan mengalami kematian dahulu. Setidaknya, dengan memastikan anak bergaul dengan teman-teman yang baik, dengan keluarga yang baik, dengan tetangga yang baik, maka ketika anak membutuhkan pertolongan, mereka akan memberikan pertolongan.

Pertolongan yang dimaksudkan bukan dalam bentuk uang, tetapi pertolongan berupa arahan baik, merangkul bersama, dan membantu mendidik agar anak tetap menjadi pribadi yang baik. Jadi, jangan pernah berhenti memberikan kebaikan pada orang lain!

Kebiasaan baik yang menyelamatkan anak

Warisan terakhir yang sangat berharga bagi anak adalah kebiasaan baik yang diajarkan orangtua. Orangtua harus membiasakan segala kebiasaan baik pada anak sejak dini. Kebiasaan baik itu, suatu saat akan menyelamatkan anakmu.

Mengapa kebiasaan baik bisa menyelamatkan hidup seorang anak? Anak yang sejak kecil sudah dibiasakan mandiri, tegas, bertanggung jawab, rajin, bersabar, pantang menyerah, dan sering berbuat baik, pasti akan memiliki kehidupan baik pula.

Coba bayangkan, apabila kamu membiarkan anak bersikap malas, mudah menyerah, tidak punya pendirian, dan sering berbuat hal yang tidak baik, hidupnya kelak juga akan buruk.

Warisan-warisan ini memang tidak bisa langsung dirasakan. Mungkin butuh puluhan tahun untuk dapat menikmati hasilnya. Namun, warisan ini lebih penting daripada harta berlimpah.

Harta suatu saat akan habis, tetapi warisan berupa genetik yang baik, kenangan, pendidikan, lingkungan baik, dan kebiasaan baik tidak akan pernah habis. Warisan ini seharusnya yang diutamakan kamu berikan pada anak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun