Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dampak Media Sosial Mengintai, Kapan Waktu Tepat Istirahat?

9 September 2023   13:57 Diperbarui: 10 September 2023   10:15 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, peneliti di Universitas California membuat kesimpulan bahwa media sosial bisa mempengaruhi suasana hati menjadi baik atau buruk. 

Konten negatif bisa mempengaruhi suasana hati orang lain menjadi lebih buruk, tetapi konten positif lebih kuat mempengaruhi suasana hati seseorang. Konten positif dianggap membuat suasana hati lebih ceria.

Ketiga, dalam jurnal Computers and Human Behaviour, didapatkan fakta bahwa orang yang menggunakan minimal tujuh media sosial menderita sampai tiga kali lebih gejala kecemasan daripada orang yang memakai 0-2 media sosial saja. 

Penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan mengenai media sosial yang berdampak pada tingkat kecemasan pengguna.

Keempat, pada studi tahun 2016 yang melibatkan 1.700 orang, ditemukan bahwa risiko depresi dialami pengguna media sosial mencapai tiga kali lipat lebih tinggi. Depresi tersebut karena perundungan atau cyber bullying, dan terlalu banyak menonton kehidupan orang lain di media sosial.

Kelima, penelitian dilakukan oleh Universitas Pittsburgh dari 1.700 orang yang berusia 18-30 tahun. Ditemukan bahwa pengguna media sosial yang berlebihan, lebih sering mengalami gangguan tidur.

Orang yang sering login, dan mengecek media sosial pada malam hari membuat mereka sering melihat cahaya biru yang diduga menyebabkan gangguan tidur. Kemudian, mereka menjadi terlalu terobsesi pada media sosial.

Keenam, Daria Kuss dan Mark Griffiths dari Universitas Nottingham Trent di Inggris menganalisa 43 studi sebelumnya yang mengkaji mengenai kecanduan media sosial pada tahun 2011. 

Lalu, didapatkan kesimpulan mengenai kecanduan media sosial merupakan gangguan kesehatan mental yang perlu perawatan profesional.

Biasanya kecanduan media sosial terjadi pada pecandu alkohol, orang yang sangat tertutup, dan merasa kurang menerima perhatian dari dunia nyata. Akhirnya, mereka melampiaskan perasaan mereka menggunakan media sosial.

Ketujuh, beberapa studi yang dilakukan oleh universitas di luar negeri mengenai media sosial menyebutkan bahwa terlalu banyak melihat swafoto dan kehidupan orang lain justru bisa menurunkan tingkat kepercayaan diri sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun