Hasil penelitian mengenai manfaat udara bersih pada manusia, membuat WHO ikut membuat sebuah kampanye Breathelife 2030, yaitu kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan kebersihan udara. Agar pada tahun 2030, tercipta udara bersih demi kesehatan manusia.
Menjaga kesehatan anak di tengah buruknya udara kota
Bagaimana dengan perkotaan? Apalagi, sekarang udara di kota semakin buruk.Â
Berita dari mediaindonesia.com pada 17 Agustus 2023, menyatakan hasil kajian IQAir dari perusahaan asal Swiss yang mencatat kualitas udara di setiap negara tanggal 8 Agustus, didapatkan fakta mengejutkan, yaitu Jakarta menempati peringkat ke-10.
Lalu, AQI US yaitu indeks kualitas udara berstandar di Amerika Serikat menyatakan Jakarta dengan level 114 status sedang, sedangkan Kota Serang, Banten memiliki kualitas udara buruk di level 167.Â
Dalam berita tersebut, disebutkan bahwa kondisi udara Jakarta dan kota-kota di sekitarnya, semakin memburuk, rata-rata mencapai AQI > 150. Duh, rasanya membaca hal tersebut, saya menjadi semakin khawatir dengan kondisi kesehatan anak.
Saya yang saat ini tinggal di perkotaan harus mencari cara untuk menjaga kesehatan anak di tengah buruknya udara kota.Â
Pertama, saya memastikan anak menerima imunisasi lengkap.
Efek imunisasi yang membuat anak demam memang cukup mencemaskan, tetapi efek ini biasanya hanya berlangsung satu atau dua hari saja. Kemudian, anak akan kembali aktif, dengan ketahanan tubuh yang lebih baik karena vaksin yang diberikan pada imunisasi.
Kedua, suami dengan sengaja menyisakan sedikit lahan tanah di rumah yang tidak dibangun, untuk berkebun.