Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Orangtua Belajar dari Anak Kecil, Mengapa Tidak?

15 Agustus 2023   10:16 Diperbarui: 15 Agustus 2023   14:48 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, apakah kamu pernah mengamati betapa polosnya anakmu? Mereka selalu mengekspresikan dengan jujur tentang perasaan mereka. Anak kecil juga selalu berkata jujur ketika ditanya seseorang. Bahkan anak kecil sangat sulit untuk berbohong. Prinsip kejujuran ini yang harus kamu contoh dari seorang anak.

Ini hanya sebagian dari sederet sikap yang bisa kamu tiru dari anak kecil. Tubuh mungil yang memberikan banyak pelajaran berharga pada orangtua.

Realita kehidupan orangtua, dan menerapkan sikap anak kecil

ilustrasi realita kehidupan orangtua I Sumber: pexels.com/Ketut Subiyanto
ilustrasi realita kehidupan orangtua I Sumber: pexels.com/Ketut Subiyanto

Tidak bisa dimungkiri, kehidupan orangtua lebih problematik, dan penuh dilema. Realita kehidupan orangtua selalu lebih kompleks daripada anak kecil yang hidupnya hanya untuk bermain, dan bersenang-senang. Orangtua mempunyai beban tanggungjawab yang sangat besar dalam hidup.

Orangtua punya tanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, mengurus rumah, mengurus anak, punya tanggungjawab untuk mendidik anak. Orangtua juga memiliki tanggungjawab di dunia kerja, mengenai moral yang akan dilihat masyarakat.

Orangtua, dan orang dewasa lebih mudah merasa stres, lebih mudah kelelahan, dan hanya punya waktu sedikit untuk diri sendiri. Pada akhirnya, mereka akan bersedih, dan sakit.

Saya jadi teringat, ketika saya memberikan mainan pasir ajaib pada anak tahun lalu. Anak saya sangat bahagia, mengucapkan terima kasih, dan memeluk saya. Dengan semangatnya, ia langsung membuka mainan, dan bermain dengan sangat serius. Membentuk kerajaan pasir kecil yang mungkin terlihat biasa untuk orang dewasa, tetapi untuk seorang anak, itu sangat bagus.

Anak saya bermain sampai tidak menghiraukan keringat yang menetes dari sekujur tubuhnya. Bermain dengan ekspresi senang, dan konsentrasi tinggi, juga fokus. Dan langsung lari kesenangan setelah kerajaan pasir buatannya selesai dibuat.

Saya sangat mengingat, bagaimana anak saya bisa dengan cepat tertawa kembali, setelah terjatuh saat bermain. Ia melupakan luka di kakinya yang masih belum diobati, dan kembali bermain lagi. Ketika saya melihatnya, saya langsung membersihkan, dan mengobati lukanya. Dan membiarkan anak tetap bermain bersama teman-temannya.

Ini saatnya kamu menerapkan sikap anak kecil pada diri sendiri. Orangtua bisa belajar dari anak kecil. Menerapkan sikap anak kecil yang tidak mudah menyerah, yang tidak membedakan teman, juga jujur pada diri sendiri, dan tidak sungkan memaafkan atau meminta maaf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun