Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cara Unik Merayakan HUT RI ke-78, Melaju Memerdekakan Diri

7 Agustus 2023   16:31 Diperbarui: 8 Agustus 2023   10:46 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berani mengakui kesalahan dan memaafkan

Pemuda pemudi yang tangguh adalah yang berani mengakui kesalahan dan memaafkan orang yang telah menyakiti. Kesalahan bukan sesuatu yang memalukan, justru dari kesalahan kamu akan belajar, dan mampu menghadapi masa depan.

Jangan melemparkan kesalahan pada orang lain, akuilah kesalahanmu agar kamu bisa menjadi pemenang esok hari. Kesalahan merupakan sesuatu yang sangat berharga, yang belum tentu akan dialami di hari lain.

Ketika kamu diejek karena melakukan kesalahan, tidak perlu merendah. Dan katakan pada mereka bahwa besok, lusa, dan minggu depan itu berbeda. Saya tidak bangga pernah melakukan kesalahan, tetapi dengan kesalahan saya bisa berkembang.

Memaafkan bagian yang sangat sulit dilakukan, apalagi memaafkan orang yang menyakiti hati kita. Namun, ingatlah bahwa memupuk rasa kesal, dan dendam, akan membuat hatimu semakin hitam. Dengan memaafkan, hidupmu akan lebih berharga.

Membuka diri untuk menerima pemikiran baru

Zaman semakin berkembang, teknologi maju dengan pesat. Ponsel yang dulu hanya bisa digunakan untuk berkomunikasi melakukan telepon dan SMS terbatas. Sekarang sudah ada smartphone yang bisa digunakan menjelajah dunia melalui search engine, dan internet.

Yang mengagumkan, kini muncul Artificial Intelligence (AI) yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas bisnis dan pembelajaran. Waktunya kamu membuka diri untuk menerima pemikiran baru.

Mau belajar teknologi, dan mau menerima pemikiran baru yang bisa dimanfaatkan sebagai cara meningkatkan kualitas diri. Tentu, tetap harus ada seleksi dalam hal baru yang bisa diterima, atau yang tidak mungkin diterima.

Terimalah pemikiran baru dengan melihat adab, kepribadian bangsa, dan dalam arah yang positif. Jangan menerima pemikiran baru menyimpang yang berdampak merusak diri.

Membebaskan diri dari segala perasaan negatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun