Berani mengakui kesalahan dan memaafkan
Pemuda pemudi yang tangguh adalah yang berani mengakui kesalahan dan memaafkan orang yang telah menyakiti. Kesalahan bukan sesuatu yang memalukan, justru dari kesalahan kamu akan belajar, dan mampu menghadapi masa depan.
Jangan melemparkan kesalahan pada orang lain, akuilah kesalahanmu agar kamu bisa menjadi pemenang esok hari. Kesalahan merupakan sesuatu yang sangat berharga, yang belum tentu akan dialami di hari lain.
Ketika kamu diejek karena melakukan kesalahan, tidak perlu merendah. Dan katakan pada mereka bahwa besok, lusa, dan minggu depan itu berbeda. Saya tidak bangga pernah melakukan kesalahan, tetapi dengan kesalahan saya bisa berkembang.
Memaafkan bagian yang sangat sulit dilakukan, apalagi memaafkan orang yang menyakiti hati kita. Namun, ingatlah bahwa memupuk rasa kesal, dan dendam, akan membuat hatimu semakin hitam. Dengan memaafkan, hidupmu akan lebih berharga.
Membuka diri untuk menerima pemikiran baru
Zaman semakin berkembang, teknologi maju dengan pesat. Ponsel yang dulu hanya bisa digunakan untuk berkomunikasi melakukan telepon dan SMS terbatas. Sekarang sudah ada smartphone yang bisa digunakan menjelajah dunia melalui search engine, dan internet.
Yang mengagumkan, kini muncul Artificial Intelligence (AI) yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas bisnis dan pembelajaran. Waktunya kamu membuka diri untuk menerima pemikiran baru.
Mau belajar teknologi, dan mau menerima pemikiran baru yang bisa dimanfaatkan sebagai cara meningkatkan kualitas diri. Tentu, tetap harus ada seleksi dalam hal baru yang bisa diterima, atau yang tidak mungkin diterima.
Terimalah pemikiran baru dengan melihat adab, kepribadian bangsa, dan dalam arah yang positif. Jangan menerima pemikiran baru menyimpang yang berdampak merusak diri.
Membebaskan diri dari segala perasaan negatif