Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pekerjaan Idaman, di Balik Senyuman Manis Resepsionis Hotel

29 Juli 2023   07:03 Diperbarui: 31 Juli 2023   00:02 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi resepsionis hotel I sumber: pexels.com/Mikhail Nilov

Setiap mengunjungi tempat asing untuk berlibur atau dalam perjalanan bisnis, hotel menjadi tempat singgah tepat untuk beristirahat sejenak. Nah, saat kita datang ke hotel, selalu ada pegawai hotel yang sudah siap di posisi masing-masing untuk membantu tamu.

Saya bukan orang yang sering berkunjung ke hotel, tetapi sempat beberapa kali menginap di hotel saat berlibur bersama keluarga. Ada satu pekerjaan yang menarik minat saya setiap mengunjungi hotel. Resepsionis hotel yang selalu tersenyum ketika tamu datang, buat saya terlihat unik.

Untuk sebagian orang yang jarang datang ke hotel, mungkin melihat resepsionis yang sering tersenyum termasuk hal yang aneh. Sedangkan untuk orang yang sering datang ke hotel, hal ini menjadi pemandangan yang wajar. Namun, resepsionis yang bisa terus tersenyum ramah di depan para tamu terlihat sangat mengesankan bagi saya.

Bagaimana saya tidak terkesan? Menjaga senyum stabil saat bekerja, bukan sesuatu yang mudah.

Resepsionis jantungnya hotel

ilustrasi check in hotel I sumber: pexels.com/Mikhail Nilov
ilustrasi check in hotel I sumber: pexels.com/Mikhail Nilov

Orang menyangka, menjadi resepsionis hotel pekerjaan yang sepele. Hanya sekadar menyapa tamu, bersikap ramah, membantu check in, check out, dan menerima pembayaran dari tamu. Padahal, resepsionis itu jantungnya hotel, lho!

Belum lama ini, telah viral sebuah kasus mengenai tamu yang tinggal di salah satu hotel bintang lima di India selama hampir 2 tahun, dan berhasil check out tanpa melakukan pembayaran. Duh, saya tidak bisa membayangkan seberapa banyak kerugian yang dialami hotelier dalam kasus tersebut.

Kabarnya, manajemen hotel telah melaporkan beberapa pegawainya yang ikut bersekongkol melakukan kecurangan, sehingga tamu tersebut bisa leluasa tinggal di hotel tanpa membayar.

Dari kasus ini kita belajar, zaman bisa berubah semakin maju, pembayaran hotel dipermudah dengan sistem online. Namun, tidak semua orang bisa menjadi pekerja yang jujur, berintegritas, dan memegang kepercayaan dalam bekerja.

Resepsionis, menjadi salah satu pekerjaan yang memiliki peran penting sebagai jantungnya hotel. Ia tidak hanya bekerja menyambut tamu saja, lebih dari itu, resepsionis juga harus memastikan pembayaran lunas oleh tamu sebelum meninggalkan hotel.

Seorang resepsionis hotel juga memiliki tugas administratif, harus memvalidasi identitas asli tamu yang akan menginap, menjaga kerahasiaan data hotel, dan menjaga privasi tamu. Menjelaskan syarat dan ketentuan pemesanan kamar hotel, serta kebijakan hotel yang harus dipatuhi tamu yang ingin menginap secara detail, dan jelas. Sehingga tamu memahami etika menginap di hotel tempatmu bekerja.

Lalu, menyediakan kebutuhan khusus tamu seperti sarapan atau kasur tambahan, dan memastikan tamu mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Jadi, tamu merasa betah, nyaman, dan akan kembali menginap ke hotel yang sama kelak.

Oleh karena itu, resepsionis hotel saya sebut sebagai jantungnya hotel. Tanpa resepsionis yang sigap, teliti, ramah, dan tegas, maka sulit menjaga hubungan baik dengan tamu. Hotel job yang terlihat biasa di mata umum, tetapi sangat luar biasa penting.

Pekerjaan idaman yang tak biasa

Orang akan merasa aneh, saat mengetahui bahwa saya juga pernah mengidam bekerja menjadi seorang resepsionis hotel. Ketika semua orang menginginkan pekerjaan yang enak, saya justru ingin menjadi resepsionis. Memang, saat ini saya hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang sibuk dengan urusan dapur, rumah, dan anak.

Jauh di masa lalu, saya pernah bekerja menjadi call center, saya juga pernah melayani pelanggan melalui chat, email, dan media sosial. Walaupun terlihat sama, pekerjaan menjadi call center, customer service, dan resepsionis hotel memiliki sedikit perbedaan.

Seorang resepsionis hotel harus berhadapan langsung dengan pelanggan. Bersikap ramah tanpa membedakan tebal dompet para tamu. Menghargai semua tamu hotel tanpa melihat penampilan fisik. Bekerja profesional dalam suasana hati yang terkontrol, dan pengelolaan emosi yang baik.

Tantangan untuk saya, jika saya bisa menjadi seorang resepsionis hotel yang berkompeten. Bertatap muka menghadapi pelanggan dengan percaya diri. Pekerjaan idaman yang tak biasa, tetapi sangat membanggakan bagi saya pribadi.

Dibalik senyuman manis seorang resepsionis hotel, terdapat tugas dan tanggungjawab yang sangat penting. Resepsionis, menjadi wajah pertama hotel yang dilihat pengunjung.

Senyuman manis resepsionis, membawa hotel ramai dikunjungi orang. Menjadikan hotelmu sebagai penginapan rekomendasi terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun