Harus diperhatikan oleh penjual, jika ingin bertahan di marketplace, maka wajib berinovasi. Penjual tidak bisa hanya mengandalkan perang harga yang kian marak. Bertarung diskon siapa yang terbanyak, dan harga dari toko mana yang termurah.
Sejak awal marketplace sudah memberikan fitur untuk memudahkan penjual memikat pembeli, tetapi belum dimaksimalkan dengan baik. Seperti pengelolaan iklan produk, broadcast chat, kerjasama dengan influencer melalui marketplace, dan sebagainya.
Apalagi, kadang saya sering melihat foto produk asal, deskripsi produk yang tidak lengkap, barang kualitas buruk. Ini yang sebenarnya harus dirubah oleh penjual agar produknya laku di marketplace.
Semua harus dipelajari oleh penjual. Cari strategi yang efektif agar produk tetap diminati pembeli, walau harga naik. Tetap pastikan kualitas barang dengan baik.
Mungkin cukup sulit, untuk mempelajari sesuatu yang baru seperti keyword iklan, mencari produk baru yang unik, atau membuat konten yang menarik. Namun, tidak ada salahnya dicoba, bukan?
Peningkatan kualitas pelayanan pembeli
Yang utama dari semuanya adalah peningkatan kualitas pelayanan pada pembeli. Tidak akan ada pembeli kalau pelayananmu kurang baik. Pelanggan selalu menjadi raja, maunya yang terbaik. Kalau kamu tak bisa melayani dengan baik, pasti akan beralih ke toko lain.
Sebagai mantan customer service, saya paham bahwa menangani pembeli yang rewel tidak gampang. Namun, cobalah untuk tetap tenang, bersabar, dan menjawab pertanyaan dengan baik agar produkmu terjual. Melayani dengan hati menjadi salah satu kunci keberhasilan penjualan produk.
Dilema jualan online di marketplace masa kini tidak bisa terhindarkan. Marketplace akan tetap ada, walaupun saat ini sedang dalam masa transisi.