Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kemandirian, Menyelamatkan Empat Anak dari Hutan Amazon

20 Juni 2023   15:17 Diperbarui: 20 Juni 2023   17:49 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi anak di hutan I sumber : pexels.com/Ron Lach

Lesly juga mengerti tanggungjawabnya untuk menjaga adik-adiknya. Tanpa keberanian dan pengetahuannya, sangat tipis harapan mereka untuk selamat dari hutan.

Biarkan anak tidur terpisah dengan lampu mati

ilustrasi anak tidur sendiri I sumber : pexels.com/cottonbro studio
ilustrasi anak tidur sendiri I sumber : pexels.com/cottonbro studio

Setelah anak mulai masuk usia dua bulan, sebaiknya mulai dibiasakan untuk tidur dengan lampu mati atau redup. Lalu, jika anak sudah mulai berani, pada usia empat tahun bisa mulai membiasakan tidur terpisah dari orangtua.

Hal ini agar anak terbiasa tidur sendiri, sehingga lebih berani jika orangtua sedang tidak ada di rumah. Selain itu, mematikan lampu saat tidur juga akan membuat kualitas tidur lebih bagus. Jadi, tidur anak makin nyaman dan nyenyak.

Mengenai usia, sebenarnya tidak ada patokan. Namun, ada baiknya dibiasakan sebelum usia lima tahun. Agar anak sudah terbiasa ketika mulai bersekolah. Sehingga, saat anak memiliki kegiatan yang diwajibkan untuk menginap atau berkemah, tidak lagi takut.

Jangan membantunya ketika dalam kesulitan

ilustrasi anak mandiri I sumber : pexels.com/Ksenia Chernaya
ilustrasi anak mandiri I sumber : pexels.com/Ksenia Chernaya

Yang terpenting dari semuanya yaitu jangan membantu anak ketika dalam kesulitan. Biarkan anak memecahkan masalahnya sendiri, dan menemukan solusi dari masalahnya.

Orangtua boleh mengarahkan, memberitahu, tetapi biarkan anak berpikir kreatif untuk mengatasi masalahnya. Contoh, anak kesulitan menyusun puzzle, biarkan anak tetap menyusunnya sendiri.

Kalau anak melakukan kesalahan, beri arahan. Nah, jika anak berhasil menyelesaikan masalahnya dengan baik, berikan apresiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun